FWLM Jember “Ngopi Bareng” bersama Bacabup Haji Nanang
JEMBER, Pelitaonline.co – Tingginya angka kematian ibu dan bayi (AKI-AKB) serta Stunting hingga ancaman perusakan lingkungan akibat tambang menjadi topik pembicaraan di acara “Ngopi bareng” bakal calon Bupati (Bacabup) Jember Nanang Handono Prasetyo bersama Puluhan Wartawan yang tergabung dalam FWLM, Senin (15/01/2024).
Menurut mantan Direktur Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini, problem tersebut sebenarnya bisa teratasi jika pucuk pimpinan di daerah memiliki komitmen kuat untuk menuntaskannya.
“Masalah di daerah itu sebenarnya banyak, mulai dari pendapatan yang kurang (kemiskinan, Red), hingga masalah yang lain, seperti stunting. Makanya, saya mengusung jargon ‘Membangun Desa ke Kota’. Ini sebagai komitmen dalam membangun kabupaten yang dimulai dari desa,” ujarnya.
Merespons pertanyaan Awak media yang menyoroti dugaan adanya praktik nepotisme. Kabar yang beredar, ada kerabat pucuk pimpinan di Kabupaten Jember yang terlibat dalam proyek hingga menduduki posisi tertentu di Pemerintahan, H.Nanang mengatakan, soal isu tersebut, Dia memastikan, dirinya antinepotisme.
“Saya ini dua bersaudara. Adik saya sudah meninggal dan tidak punya anak. Sedangkan anak saya cuma dua. Satu menjadi dokter di rumah sakit di Gresik dan satunya bekerja di perbankan. Menantu saya juga bekerja sebagai diplomat muda di luar negeri. Jadi saya pastikan, mereka tidak akan terlibat,” terang Pria yang dengan panggilan Haji.Nanang ini.
Termasuk dari pihak istri atau keluarga tambah Haji Nanang, mereka tidak ada yang tinggal di Jember. Semuanya hidup dan menetap di tiga Kabupaten berbeda. Artinya, potensi keluarga istri tidak akan cawe-cawe dalam pemerintahan dan terlibat dalam proyek di Kabupaten Jember, nyaris tidak ada.
“Sebelumnya, saya ini bekerja di Kementerian PUPR yang menangani proyek hingga ratusan miliar rupiah. Jika saya mau melakukan nepotisme, sudah sejak dulu. Tapi silakan dicek, tidak ada satupun keluarga saya maupun keluarga istri yang meminta jatah atau terlibat dalam proyek tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua FWLM Jember Ihya Ulumiddin, mengapresiasi kehadiran Haji Nanang bersama sang istri di forum “Ngopi Bareng”. Dia mengungkapkan, agenda yang rutin digelar itu memang menjadi ruang bagi tokoh masyarakat dalam menyampaikan pandangannya dan dinamika yang ada di Jember.
“Sebelum ini, kami juga menggelar acara serupa dengan menghadirkan tokoh petani dan tokoh penggerak masyarakat sipil lainnya. Setelah ngobrol santai, kami lanjutkan dengan acara podcast yang disiarkan melalui kanal FWLM di YouTube,” paparnya.
FWLM Jember terbuka bagi siapa saja yang ingin berdiskusi. Baik, membahas masalah yang spesifik maupun masalah umum tentang Jember. “Melalui forum semacam ini, kami ingin berkontribusi untuk pembangunan Jember. Selain menjalankan tugas jurnalistik kami sebagai alat kontrol pemerintahan,” pungkas Pria yang akrab disapa Udik ini.
Diketahui, acara “ngopi bareng” tersebut berlangsung di sekretariat Forum Wartawan Lintas Media (FWLM) Jember yang berada di kompleks Pujasera Tamara Jalan PB Soedirman, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember. (Yud)