BerandaBerita TerkiniOPERA as our Work...

OPERA as our Work Program : Second Week of Journey

Date:

JEMBER, Pelitaonline.co Kelompok 98 KKN Kolaboratif 2 periode 2023 memiliki 4 program kerja utama, program yang akan diterapkan fokus pada optimalisasi pertanian, yang bertajuk OPERA (Optimalisasi Pertanian Berkelanjutan).

Tujuannya menerapkan program ini adalah untuk mengoptimalisasikan potensi sektor pertanian di Desa Gumelar yang berkelanjutan. Program ini diantaranya adalah budidaya tanaman hidroponik, ecoenzyme, pestisida organik dari fermentasi kulit bawang, dan budidaya tanaman toga.

Hidroponik sendiri adalah budidaya tanaman pada air. Hidroponik merupakan teknik budidaya tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. Solusi yang cocok untuk berkebun di lahan yang sempit atau terbatas adalah menggunakan sistem hidroponik.

Hidroponik bisa digunakan untuk budidaya sayuran, contohnya seperti kangkung, bayam, selada, seledri, dan lainnya. Media yang digunakan untuk budidaya tanaman dengan sistem hidroponik ada berbagai macam. Namun yang paling sering digunakan adalah rockwool.

Opera As Our Work Program : Second Week Of Journey

Kelompok 98 juga menggunakan rockwool sebagai media tanam. Rockwool berbentuk seperti kapas atau busa spons, tetapi daya serapnya lebih baik dan lebih berserat dari kapas. Manfaat rockwool adalah untuk menyimpan air yang cukup lama hingga benih tanaman berkecambah. Rockwool harus selalu disiram atau harus selalu lembab.

Baca Juga :  Rumah Dinas Kebun Kota Blater di Tempati Bantuan Banjir

Selain rockwool, ada juga bahan lainnya yang dibutuhkan, yaitu baskom, gelas air mineral plastik, benih atau bibit tanaman, pupuk AB Mix, dan air sebagai media utamanya. Tujuan utama budidaya tanaman dengan metode hidroponik yaitu untuk meningkatkan efisiensi pengunaan air dan nutrisi karena larutan nutrisi disalurkan langsung ke akar tanaman, mengurangi dampak degradasi tanah karena tanaman tumbuh di media bukan tanah.

Program kerja yang selanjutnya berhubungan dengan pengelolaan sampah yaitu ecoenzyme. Ecoenzyme adalah cairan yang dihasilkan dari fermentasi bahan – bahan organik, seperti sisa – sisa sayuran dan buah – buahan. Cairan fermentasi ini dapat digunakan sebagai pupuk organik. Solusi yang tepat jika ingin mengurangi penggunaan pupuk kimia adalah dengan menggunakan ecoenzyme ini.

Cairan ini mengandung enzim yang berperan
dalam mempercepat dekomposisi dan membantu dalam menguraikan limbah organik. Bahan bahan yang dibutuhkan antara lain, sisa – sisa sayuran atau buah- buahan, gula merah, dan air. Gula merah yang sudah dicairkan dengan air berfungsi sebagai molase, kemudian direndam dengan sisa sayuran dan buah – buahan selama kurang lebih 3 bulan agar berhasil menjadi cairan ecoenzyme.

Baca Juga :  Video Devita Tengger dan Calla Pramuka Viral! Apa Isinya?

Ecoenzyme ini bertujuan untuk mengurangi limbah organik dengan mengelola sampah yang tidak terpakai, dan juga untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia karena cairan ini menggunakan bahan organik. Selain digunakan sebagai pupuk, ecoenzyme ini juga bisa digunakan untuk pembersih alami permukaan seperti, lantai, kaca, dan toilet.

Program selanjutnya yaitu pestisida cair dari kulit bawang. Pestisida ini berasal dari cairan yang dihasilkan dari ekstraksi kulit bawang. Limbah kulit bawang yang di fermentasi selama 2-3 hari bisa menghasilkan cairan pestisida ini.

Pestisida ini bisa melindungi tanaman dari hama secara ramah. Dengan menggunakan pestisida organik, dapat mengurangi ketergantungan penggunaan pestisida kimia karena penggunaan pestisida kimia bisa berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan manusia. Selain itu, kelompok 098 juga memiliki program budidaya tanaman toga.

Baca Juga :  Temuan BPK Dana Covid 107 Miliar Ada Penyimpangan, DPRD Meradang

Tanaman toga (Tanaman Obat Keluarga) merupakan tanaman khasiat yang memiliki berbagai manfaat dan juga tanaman obat tradisional yang telah digunakan secara turun temurun dalam pengobatan alami. Tanaman toga sering disebut sebagai apotek hidup yang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Tanaman ini tidak memerlukan lahan yang luas, jadi bisa ditanam di lahan yang sempit. Contohnya jahe, kunyit, kencur, dan lainnya. Bahan yang dibutuhkan yaitu, tanah, pupuk organik, sekam, tanaman toga, polybag atau botol, dan air.

Cara penanamannya sangat mudah dengan memasukkan bibit tanaman ke dalam tanah yang sudah dicampurkan dengan pupuk organik yang telah dicampur sekam di dalam polybag, lalu siram tanaman tersebut secukupnya, dan pastikan tidak terguyur banyak air.

Nah, itulah seputar program kerja yang akan diterapkan oleh Kelompok 098 di Desa Gumelar, Balung. Stay tune update berita di minggu selanjutnya ya!

Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA

Temukan Berita Terbaru: Google News

Ricky R
Ricky Rhttps://Pelitaonline.co
KONTRIBUTOR PELITA ONLINE | Media Berita Online Terpercaya. Ricky R Berkontribusi dalam Reportase Kategori berita Olahraga, Hiburan, Ekonomi Bisnis, Ensiklopedia, Teknologi, dan Wawasan Informasi Beragam lainnya.

Baca Selengkapnya

Episode 6 Serial “Boys in Love” Menampilkan Konflik Romantis

HIBURAN -  Episode terbaru Boys in Love menghadirkan ketegangan dan perkembangan hubungan antar tokoh utama. Shane (Mick Metas),...

Suzuki Burgman Street 125EX Motor Matic Besar Untuk Gaya Hidup Modern

ADVERTORIAL - Suzuki Burgman Street 125EX hadir sebagai pilihan motor matic besar yang mengedepankan kemewahan, kenyamanan, dan teknologi...

Misteri Anak Rahasia Freddie Mercury Terungkap Lewat Biografi Baru

HIBURAN - Dunia musik kembali diguncang kabar mengejutkan tentang Freddie Mercury, vokalis legendaris Queen, setelah hampir lima dekade...

Perpisahan Emosional Ancelotti & Modric, Akhiri Era Keemasan Real Madrid

BOLA - Santiago Bernabeu kembali menjadi saksi sejarah pada Sabtu malam, 24 Mei 2025. Dua ikon abadi Real...

 

×