
JEMBER, Pelitaonline.co – Gara-gara salah faham Holil dan Herman warga Dusun Watu Ulo Desa Sumberrejo Ambulu, babak belur dipukuli oleh para pesilat, Minggu (29/8/2021) sekitar pukul 15:30 di wilayah Payangan.
Ngadi Kepala Dusun Watu Ulo Desa Sumberrejo mengatakan, pemukulan itu bermula setelah kedua warga tersebut mengingatkan Rian bersama 6 temennya yang diketahui pesilat PSHT, jangan kebut-kebutan ketika melintas dijalan pantai Watu Ulo dengan nada keras.
“Otomatis, mereka (Rian dan 6 temennya) emosi dan menanggapinya dengan nada kasar, sama sama emosi terjadilah adu Jotos,” kata Ngadi Minggu malam saat di konfirmasi di kantor Polsek Ambulu.
Tak berselang lama (hanya berselang beberapa menit), lanjut Ngadi, Pesilat Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) yang lain berdatangan dan Herman dan Holil dihajar (dipukulin).
Lebih lanjut Ngadi menjelaskan, tujuan dari kedua warganya mengingatkan supaya tidak kebut-kebutan. Sebab jalan di menuju Pantai Watu Ulo rawan kecelakaan karena jalannya rusak.
“Cuma dengan caranya dengan nada yang kasar, jadi teman-teman dari PSHT menanggapinya dengan cara yang kasar pula, jadi setelah kita dalami, kejadian ini murni kesalahfahaman,” terang Ngadi
Sementara itu, Rian mengaku bahwa dirinya awalnya dipukuli oleh salah seorang warga payangan dari warga Payangan dari belakang, bahkan katanya di kroyok.
“Saya dipukul bagian pelipis mata, lalu dari belakang saya dipukuli juga di keroyok,” terangnya.
Hal yang sama juga di katakan Andi prasetyo saksi mata bahwa, kedua warga awalnya mengamuk dan mencari anggota PSHT.
“Arek SH endi, arek SH, pas aku jek ngopi, golonganku di gawe sasaran. (Anak SH mana, Anak SH, ya, ya di kasi pukul sekalian, waktu grombolan saya, pas golongan saya sedang ngopi, malah dibuat sasaran),” terangnya
Menanggapi hal itu Kapolsek Ambulu AKP Sudaryanto mengatakan adanya kejadian itu pihaknya mengambil langkah Strategis, bersama tokoh yang ada di Watu Ulo maupun Tokoh dari PSHT Ambulu.
“Alhamdulillah, kedua belah pihak kini sudah berdamai dan sudah saling memaafkan,” ujar Sudaryanto.
Oleh karena itu dari kejadian itu, Sudaryanto berharap, seluruh warga Watu Ulo dan juga para anggota PSHT tidak mudah terprovokasi oleh pihak luar yang berusaha memperkeruh situasi.
“Bahkan sudah ada jaminan, dari para tokoh baik itu dari pihak Watu Ulo maupun Pihak PSHT, bahwasanya warganya tidak akan terprovokasi baik itu oknum maupun pihak luar,” tandasnya
Terlihat, Holil langsung meminta maaf kepada Rian, dia berharap kejadian itu tidak membuat pihak PSHT, enggan berkunjung ke Watu Ulo.
“Niatku kor, ngongkon ati-ati tok, wes monggo lek ate ndek Watu Ulo saiki, , opo jere aku wes, ndek kono (Niatku hanya, minta kamu hati-hati saja, sudah, sekarang kalau mau ke Watu Ulo, silahkan. Apa kata saya sudah, di sana),” cetusnya sambil merangkul Rian. (Awi/Yud)
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News