VIRAL – Sebuah video yang menampilkan tarian dengan atribut LGBT di depan Ka’bah, Masjidil Haram, viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @pixelhelper. Video ini diketahui dibuat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI), sehingga secara visual menampilkan pria dan wanita dengan pakaian serta simbol pelangi yang identik dengan komunitas LGBT, berjoget di lokasi yang sangat sakral bagi umat Islam ini.
Sifat Tidak Terpuji dan Reaksi Publik
Konten ini menuai kecaman luas dari masyarakat Indonesia dan dunia Islam. Tindakan menampilkan ekspresi LGBT secara terbuka di area Masjidil Haram dinilai sangat tidak pantas, menyinggung nilai-nilai agama, serta dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap tempat suci umat Islam. Dalam konteks etika dan norma sosial dan agama, konten LGBT di ruang publik terlebih di lokasi keagamaan ditolak keras karena bertentangan dengan ajaran agama dan nilai budaya yang berlaku meskipun dibuat menggunakan AI.

Penyebaran konten LGBT di media sosial, apalagi yang bersifat provokatif dan menyinggung simbol keagamaan, sangat bertentangan dengan prinsip moral, norma sosial, dan hukum di Agama manapun. Dalam perspektif Islam, perilaku LGBT dianggap sebagai penyimpangan yang dilarang keras, sebagaimana tercantum dalam kisah Nabi Luth di Al-Qur’an. Penyebaran konten semacam ini juga dapat memicu keresahan sosial dan dianggap sebagai pelanggaran etika bermedia sosial.
Teknologi AI dan Tantangan Baru
Kemunculan teknologi AI membuat pembuatan konten manipulatif semakin mudah dan realistis. Hal ini menjadi tantangan baru bagi masyarakat dan otoritas dalam memfilter serta menindak konten digital yang berpotensi menyinggung SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan).
Video tarian LGBT di Ka’bah yang dibuat dengan AI dan diunggah oleh akun @pixelhelper menjadi sorotan karena sangat tidak beradab, melanggar norma agama, dan menimbulkan keresahan publik. Masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam bermedia sosial serta meningkatkan literasi digital agar tidak mudah terprovokasi oleh konten yang merusak nilai-nilai Agama.(*/Red)