Tingkatan Literasi Digital, Kementerian Kominfo dan DPR Gelar Seminar Online

LUMAJANG, Pelitaonline.co – Kementerian Kominfo bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Rabu (13/4/ 2022), menyelenggarakan seminar online dengan tema Literasi Digital “Meningkatkan Produktivitas Ekonomi Dengan Pemanfaatan Teknologi Finansial”.

Kegiatan tersebut merupakan bentuk dukungan Kementrian Kominfo terhadap peningkatan literasi digital di Indonesia agar pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dapat lebih optimal dan tepat guna.

Kegiatan ini mengundang narasumber yang mumpuni di bidangnya, diantaranya Drs. H.M. Syaiful Bahri Anshori, M.P Anggota Komisi 1 DPR RI, Semuel Abrijani Pangerapan B.Sc Dirjen Aplikasi Informatika Kementrian Kominfo RI, dan Yuliatil Habibah Ketua LKKNU Lumajang.

Syaiful Bahri melalui juru bicaranya menghimbau agar seluruh peserta dapat mengikuti kegaiatan ini dengan kondusif, sehingga peserta dapat memahami cara meningkatkan produktivitas ekonomi melalui teknologi finansial.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemutaran video sambutan dari Semuel, dimana Semuel menyampaikan pentingnya mewujudkan masyarakat berliterasi digital yang memadai demi pengembangan inovasi, talenta, dan potensi masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Pemaparan selanjutnya dari Yuliatil Habibah, Ia menjelaskan terkait teknologi finansial seperi peranan, keuntungan, serta hal yang perlu diwaspadai dalam penggunaannya. Teknologi finansial telah membawa beragam kemudahan dalam kebutuhan transaksi harian masyarakat, namun perlu diwaspadai karena juga marak terjadi penipuan online hingga peminjaman uang ilegal yang berbasis digital.

Setelah paparan materi selesai, moderator membuka sesi tanya jawab kepada 200 peserta yang mengikuti secara daring dan peserta offline yang berjumlah 50 peserta. Kemudian dilanjut ke sesi closing statement.

Yuliatil Habibah menghimbau agar pemanfaatan teknologi finansial dapat dilakukan secara massif oleh berbagai komponen masyarakat, namun masyarakat diharapkan agar selalu berhati-hati dalam penggunaannya dan jangan mudah tergiur dengan keuntungan instan. (Yud/Rilis Kominfo)