PERISTIWA – JAKARTA, 22 JUNI 2025. Tanggul Kali Buangan 1 (KB-1) di Desa Rowosari dan Desa Mangunsari, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, jebol pada Rabu pagi, 18 Juni 2025, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak malam sebelumnya. Insiden ini menyebabkan luapan air sungai menggenangi area persawahan dan mengancam permukiman warga di sekitar lokasi.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, langsung mengambil langkah cepat untuk menangani tanggul jebol ini. Dody memastikan penanganan darurat dilakukan secara efektif dan cepat dengan mengerahkan tiga unit excavator untuk menutup dan memperkuat titik-titik tanggul yang jebol menggunakan pancang bambu dan geotekstil. Selain itu, empat unit mobil pompa juga dikerahkan guna mempercepat penyedotan air yang menggenangi permukiman dan sawah warga.
Dalam kunjungannya ke lokasi, Dody menegaskan pentingnya pengecekan menyeluruh di sepanjang aliran Sungai Renggong. Ia menginstruksikan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana untuk segera mengidentifikasi titik-titik rawan guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Akibat jebolnya tanggul KB-1, air mengalir deras ke area persawahan dan menggenangi sekitar 40 hektare lahan serta beberapa permukiman warga dengan ketinggian air antara 0,5 hingga 1 meter. Meski awalnya genangan hanya terjadi di area sawah, potensi banjir di permukiman tetap tinggi jika hujan deras kembali turun dalam waktu dekat. Data BPBD Grobogan mencatat, wilayah terdampak meliputi Desa Rowosari, Desa Mangunsari, dan beberapa desa di Kecamatan Tegowanu dengan ratusan rumah dan ratusan hektare sawah tergenang.
Penanganan darurat berupa pengeringan permukiman dan areal persawahan telah selesai dilakukan. Proses pompanisasi masih terus diintensifkan hingga seluruh genangan surut. BBWS Pemali Juana juga menegaskan bahwa struktur tanggul yang diperbaiki tetap menggunakan material tanah sesuai dengan struktur asli, sambil menunggu rencana pembangunan tanggul permanen.
Banjir dan jebolnya tanggul dipicu oleh tingginya curah hujan yang mencapai 84,5 mm serta kondisi sungai yang dangkal dan saluran air yang tersumbat sampah. Pemerintah daerah dan pusat kini berfokus pada perbaikan tanggul, normalisasi sungai, serta edukasi warga untuk menjaga kebersihan saluran air guna meminimalisir risiko banjir di masa mendatang.(UA/Red)