Soal Pembelian Smartphone, Ini Penjelasan Pemkab Jember

Ricky R

March 30, 2022

2
Min Read
Secreenshot LPSE Pembelian Smartphone oleh Pemerintah Kabupaten Jember (foto: Dok Pelitaonline.co /Nawawi)

JEMBER, Pelitaonline.co – Kepala bagian Administrasi Pembangunan dan Pengadaan Barang Jasa Andreas Permana Pemkab Jember jelaskan soal pembelian Smartphone senilai Rp98 juta yang menggunakan APBD Tahun 2021.

Menurut Andreas, uang senilai Rp98 juta tersebut, untuk pembelian Smartphone sebanyak 4 unit, dengan merk Samsung dengan bentuk yang menyerupai tablet.

“Kayak Smartphone semacam Tablet gitu lo, saya kurang tahu yang paling tahu temen-temen UKPBJ. Bertujuan untuk mempermudah, bisa juga memonitor di semua tempat,” kata Andreas ke Pelitaonline.co, Selasa (29/3/2022) malam, melalui sambungan telepon.

Terkait siapa siapa yang menggunakan, Andreas mengaku kurang memahaminya. Tetapi yang jelas mereka dari petugas Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Pemkab Jember.

Baca Juga :  Orkema UIJ Gelar PJTL dengan Tema Satu Goresan Sejuta Perubahan

“Salah satunya mungkin Mas Anang, ketua UKPBJ, Karena Dia yang paling bertanggung jawab terkait server dan segala macemnya, kaitannya dengan monev dan lain sebagainya,” terangnya.

Dan di tanya soal Spesifikasi Smartphone, seperti Random Access Memory (RAM) nya dan lain sebagainya dari masing-masing Smartphone, Andreas juga mengaku tidak tahu.

“Yang jelas alat komunikasi ini, kualitasnya terbaik, dan bisa menjangkau semuanya, jadi gitu, kalau RAM nya, saya kurang tahu pastinya,” dalihnya.

Kaitan dengan harga unit Smartphone Andreas mengungkapkan, kisaran Rp20 juata lebih sekian, tapi tidak sampai Rp25 juta. Itu karena masih ada Pajaknya untuk menunjang alat komunikasi.

Baca Juga :  Bahayakan Pengendara, Satlantas Polres Jember Tutup Jalan Berlubang

“Kemarin lima tahun kita ada peremajaan alat elektronik, alat komunikasi, atau alat-alat untuk menunjang operasional kerja, tidak ada,” ungkapnya.

Mengingat saat ini, pejabat dituntut untuk melakukan pelaporan secara online. Tentunya kata Andreas hal itu, diperlukan alat komunikasi atau penunjang yang kuat.

“Yang saya tahu bukan kapasitas kecil mas, kayak laptop dan segala macem itu, saya rasa Jember itu butuh menyesuaikan mas, karena tuntutan dari pusat, seperti rapat dan di undang Rakornas, itu,” Tandasnya. (Awi/Yud)

Bantu Ikuti Saluran : WhatsApp Kami

Dan Bantu Ikuti : Google News Kami

Related Post

 

×