PERISTIWA – BANYUWANGI, 9 Juli 2025. Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) korban tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya memasuki hari ketujuh pada Selasa, 8 Juli 2025. Meskipun tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi dua jenazah baru, sebanyak 25 korban masih dinyatakan hilang dan pencarian terus diperluas sambil mempertahankan fokus keselamatan personel.
Update Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Hari Ke-7
Pada Selasa dini hari sekitar pukul 03.30 WITA, tim SAR gabungan mengevakuasi dua jenazah yang ditemukan di lokasi berbeda di perairan Selat Bali. Jenazah pertama dievakuasi dari Teluk Sembulungan dan jenazah kedua dari perairan Pantai Boom, lalu dibawa ke RSUD Blambangan untuk proses identifikasi.
Menurut laporan Detik Bali, jenazah ke-10 (terakhir) ditemukan pada pukul 06.30 WITA nelayan di koordinat 08°29′27.594″S 114°25′53.85″E dekat Tanjung Sembulungan, diperkirakan korban laki-laki berusia 20–30 tahun dengan ciri pakaian perusahaan.
Update Data Korban KMP Tunu Pratama Jaya Hari Ke-7
Status Korban | Jumlah |
---|---|
Korban selamat | 30 orang |
Jenazah ditemukan (meninggal) | 10 orang |
Korban masih hilang | 25 orang |
Perpanjangan Operasi KMP Tunu Pratama Jaya Oleh Tim SAR
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyatno, menyatakan bahwa operasi SAR hari ketujuh diperpanjang tiga hari ke depan hingga Jumat, 11 Juli 2025, atas dasar pertimbangan kemanusiaan dan arahan pemerintah pusat. Fokus ke depan akan melakukan evakuasi lanjutan dan penyelidikan gambaran bawah air menggunakan SRU laut, ROV, serta videografi, sambil terus memastikan keselamatan seluruh personel SAR.
Teknologi dan Strategi Pencarian Bangkai Kapal KMP Tunu Pratama Jaya
Sejak Senin (7/7), pencarian memasuki fase bawah air dengan dukungan Koarmada II. KRI Pulau Fanildo 732 menerjunkan side scan sonar, multibeam echo sounder, magnetometer, dan ROV untuk memetakan titik dugaan lokasi bangkai kapal di kedalaman 40–60 meter. Tim hidrografi juga tengah mengolah citra tiga dimensi untuk memverifikasi objek logam yang terdeteksi di titik referensi four di tengah Selat Bali.
Tantangan dan Hambatan Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya
Kendala cuaca buruk gelombang mencapai 2 sampai 2,5 meter dan arus yang kuat serta maraknya penumpang non-manifes menambah kompleksitas operasi. Dua jenazah terbaru tergolong non-manifes, menegaskan perlunya verifikasi data penumpang secara menyeluruh.
Basarnas mengimbau masyarakat untuk terus memberikan doa dan dukungan moril bagi keluarga korban yang masih menantikan kabar. Pemerintah pusat dan instansi terkait berkomitmen mengerahkan seluruh sumber daya hingga seluruh korban ditemukan dan diidentifikasi.(UA/Red)