
Kebijakan QRIS dan GPN mencerminkan upaya Indonesia untuk memperkuat kedaulatan digital di tengah tekanan global. Namun, sorotan AS menimbulkan sejumlah tantangan:
Meski demikian, QRIS dan GPN telah membuktikan keberhasilannya. Biaya transaksi yang lebih rendah dibandingkan layanan asing (misalnya, 0,7% untuk QRIS vs. 2-3% untuk kartu kredit internasional). Selain itu, banyak kemudahan integrasi telah menjadikan sistem ini sebagai standar baru di Asia Tenggara.
QRIS dan GPN bukan sekadar alat pembayaran, tetapi juga simbol kedaulatan digital Indonesia. Berikut alasan mengapa keduanya krusial:
QRIS dan GPN telah mentransformasi lanskap pembayaran digital Indonesia, mendorong inklusi keuangan, efisiensi ekonomi, dan kedaulatan digital. Meski mendapat sorotan dari AS, keberhasilan kedua sistem ini terlihat dari pertumbuhan transaksi yang pesat dan adopsi luas di kalangan UMKM.
Ke depan, Indonesia perlu menavigasi tantangan global dengan bijak, menjaga keseimbangan antara inovasi domestik dan kolaborasi internasional. Dengan fondasi yang kuat, QRIS dan GPN berpotensi menjadi model bagi negara lain dalam membangun ekosistem pembayaran digital yang mandiri dan inklusif.
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News