JEMBER, Pelitaonline.co – Ketua Yayasan Pendidikan Nahdlatul Ulama (YPNU) Universitas Islam Jember (UIJ), Abdullah Syamsul Arifin atau yang akrab di sapa Gus AAB, akhirnya temui perwakilan Mahasiswa di ruang Aula setempat.
Setelah sebelumnya, mereka (perwakilan Mahasiswa pembawa perubahan) menyegel Gedung Rektorat. Karena tak kunjung di temui oleh pihak Yayasan dan Rektor UIJ.
Gus AAB mengatakan aksi tersebut merupakan hal yang biasa dalam mimbar akademik dan ruang menyampaikan aspirasi. Tuntutan kali ini terkait revisi statuta, itu terjadi karena mungkin ketidak fahaman.
“Padahal sudah di jelaskan bahwa, Statuta itu adalah domain daripada pengurus yayasan dan Rektorat hanya melaksanakan apa yang sudah diputuskan,” ujarnya, Senin (7/3/2022).
Namun kata Gus AAB, setelah dijelaskan pola pikir mereka (Mahasiswa) berubah dan malah meminta revisi terhadap beberapa pasal di statuta yang dianggap kontradiksi. “Padahal belum dipahami secara substansial,” katanya.
Sehingga muncul anggapan bahwa Rektor diberikan kewenangan untuk mengangkat wakil rektor, dekan dan wakil dekan dengan persetujuan yayasan. “Ketika ada bahasa persetujuan yayasan, seakan-akan ini diberi namun dibatasi,” ucap Gus AAB.
Padahal, sambung Gus AAB, kalimat persetujuan yayasan berupa benteng terakhir sebagai pertahanan, karena di khawatirkan, ada hal-hal yang diajukan tidak sesuai dengan apa yang menjadi prinsip-prinsip dasar yang dipegang institusi.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIJ Wahid Hasyim mengaku belum puas atas jawaban dari pimpinan kampus. “Kami belum puas, kami akan mengkaji dengan rekan rekan yang lain.” Tegasnya mengakhiri. (Diq/Yud)