JEMBER, Pelitaonline.co – Pertama kalinya, Formasi perempuan dalam upacara penurunan bendera merah putih dalam upacara peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 di Alun-alun Jember, Selasa (17/8/2021)
Terlihat, meski saat upacara penurunan bendera Merah Putih diguyur hujan Keempat Perempuan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) tidak meredupkan semangat mereka menyelesaikan tugasnya sampai selesai.
Pantauan di lapangan, empat perempuan tersebut tetap tegap saat melaksanakan baris-berbaris, setelah bendera diturunkan, seakan wajah mereka sama sekali tidak menunjukkan rasa capek, meski sudah kehujanan.
“Kita gunakan formasi perempuan ini baru kali ini, kita memang ini tantangan baru bagi kita para pelatih,” ujar Pembantu Letnan Dua (Pelda) Yoyok Setiadi Pelatih Paskibra Tahun 2021.
Personel dari Kodim 0824 ini menjelaskan, meskipun mereka perempuan, ternyata mereka bisa menyelesaikan tugas tersebut dengan baik. “Kita coba dan ternyata bisa, sesuai perintah pimpinan dan ternyata bisa, ini adalah varian baru dan pertama kali,” terangnya.
Menurutnya, tantangan dalam melatih Paskibra perempuan, tentunya kekuatan fisiknya lebih lemah dibandingkan laki-laki, sehingga pelatihan yang lebih digembleng. Sehingga secara otomatis kita lebih sering latihan, lebih sering kita ulang dan persiapannya harus lebih matang.
“Dalam melatih kita harus siapkan baik baik fisik maupun mental, misalnya cuaca terburuk saat upacara, dalam Kondisi apapun mereka harus kuat dan secara gerakan-gerakan pun harus benar,” ungkapnya.
Sementara itu, Siti Husnul Salah satu dari Keempat anggota Paskibra mengaku, banggga menjadi perempuan pertama yang terlibat dalam formasi yang bersejarah tersebut.
“Saya sangat bahagia, karena telah membanggakan semuanya, khususnya para pelatih, sebab bisa berperan dalam pengibaran bendera tahun ini,” tanggapnya
Pelajar asal Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Jember ini mengungkapkan, meskipun hujan menimpa saat penurunan bendera, dia tidak menggigil sama sekali.
“Karena ini adalah momen penting, jadi sudah memang di persiapkan, berlatih dengan sungguh-sungguh dan mengikuti arahan pelatih,” katanya.
Terpenting agar bisa jadi Paskibraka hebat, sambung Husnul, harus disiplin mengikuti arahan dari pelatih. “Terus berlatih, disiplin, tanggungjawab dan menjalankan apa yang harus dijalankan,” bebernya
Warga asal kecamatan Sumbersari ini berharap bahwa sejarah baru ini, dapat memotivasi para pelajar perempuan yang lain untuk memberikan kontribusi kabupaten Jember.
“Dapat menjadi contoh yang lebih baik, bagi adek-adek di tahun depan dan menjadi motivasi untuk mendukung kabupaten Jember lebih baik lagi.” Harapnya. (Awi/Yud)