Perseteruan Elon Musk dan Trump, Ancaman Penonaktifan Kapsul Dragon SpaceX Bikin NASA Panik

Cak Ulil

June 9, 2025

3
Min Read
Kapsul Dragon SpaceX
Kapsul Dragon SpaceX/Getty Images

PERISTIWA –  Jakarta, 9 Juni 2025.Dunia antariksa sempat gempar setelah miliarder Elon Musk mengancam akan menonaktifkan kapsul Dragon SpaceX di tengah perseteruan sengitnya dengan Presiden Donald Trump. Ancaman yang dilontarkan pada 5 Juni 2025 ini langsung bikin panik NASA, mengingat Dragon adalah satu-satunya kendaraan Amerika yang bisa mengangkut astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Awal Mula Perseteruan Elon Musk dan Trump

Perseteruan ini berawal dari kritik pedas Musk terhadap rancangan undang-undang pajak dan pengeluaran besar-besaran Trump yang dijuluki “Big Beautiful Bill”. Musk tanpa basa-basi menyebut RUU tersebut sebagai “massive, outrageous, pork-filled Congressional spending bill” dan “disgusting abomination” di platform X miliknya. Kritik keras ini jelas membuat Trump naik pitam.

Trump tidak tinggal diam dan langsung balas menyerang lewat Truth Social. Presiden ke-47 Amerika ini mengancam akan mencabut semua subsidi dan kontrak pemerintah untuk perusahaan-perusahaan Musk, termasuk SpaceX. “The easiest way for the U.S. government to save money is to terminate Elon’s Governmental Subsidies and Contracts,” tulis Trump dengan tegas.

Baca Juga :  Penemuan Jasad Bayi di Pinggir Sungai, Gemparkan Warga

Ancaman Berbahaya “Will Begin Decommissioning Dragon Immediately” Musk yang merasa terancam langsung membalas dengan senjata paling mematikannya. “In light of the President’s statement about cancellation of my government contracts, @SpaceX will begin decommissioning its Dragon spacecraft immediately,” tulis Musk di X. Ancaman ini bukan main-main, karena Dragon adalah tulang punggung program antariksa Amerika saat ini.

Untungnya, beberapa jam kemudian Musk agak cool down dan menarik kembali ancamannya. Setelah ada yang menyarankan dia untuk “cool off”, Musk membalas, “Good advice. Ok, we won’t decommission Dragon”. Tapi kerusakan sudah terjadi – pasar langsung bereaksi negatif dan kepercayaan terhadap stabilitas program antariksa Amerika terguncang.

NASA dalam Posisi Sulit, terlalu Bergantung pada SpaceX Para ahli antariksa langsung mengungkapkan kekhawatiran serius. Professor Moriba Jah dari University of Texas at Austin dengan tegas menyatakan, “Basically, the United States has uniquely put all of its eggs into the Elon Musk basket in terms of a sovereign, uniquely American vehicle to get people into and out of space”. Kalau hubungan dengan SpaceX putus, Amerika bakal totally vulnerable.

Baca Juga :  GOW Adakan Pelatihan Kepribadian, Nyai Khoi Sangat Penting Untuk Diri Kita

Situasi ini makin parah karena kompetitor utama Dragon, yakni Boeing Starliner, masih bermasalah berat. Starliner yang harusnya jadi alternatif malah gagal total dalam misi test flight tahun lalu, memaksa dua astronot NASA terjebak di ISS selama berbulan-bulan sebelum akhirnya diselamatkan oleh Dragon. Boeing clearly belum siap jadi backup yang reliable.

Dampak Finansial dan Strategis yang Mengkhawatirkan Akibat Perseteruan Elon Musk dan Trump

SpaceX saat ini pegang kontrak pemerintah senilai sekitar $22 miliar, tapi angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih besar karena banyak yang masih classified. Selain program Commercial Crew untuk ISS, SpaceX juga handle 60% peluncuran satelit keamanan nasional Pentagon senilai $5.9 miliar untuk periode 2023-2029.

Baca Juga :  338 Warga Desa Sumberjati Terima BLT DD Tahap 3

Mantan Deputy Administrator NASA Lori Garver bilang, pembatalan kontrak SpaceX probably tidak legal dan jelas bertentangan dengan kepentingan nasional. Tapi dia juga mengkritik keras, “A rogue CEO threatening to decommission spacecraft, putting astronauts lives at risk, is untenable”. Memang dilema banget – butuh SpaceX tapi CEO-nya unpredictable.

Insiden ini jadi wake-up call buat Amerika soal risiko over-dependence pada satu perusahaan swasta untuk program strategis nasional. Meski Musk akhirnya mundur dari ancamannya dan menyatakan dukungan untuk “Team America”, damage-nya sudah terlanjur terjadi.

NASA sekarang harus serius mikirin diversifikasi partner dan backup plan yang lebih solid. Karena kalau sampai terjadi lagi drama seperti ini, yang bahaya bukan cuma program antariksa Amerika, tapi juga keselamatan astronot yang lagi bertugas di luar angkasa.

Tags:

Meta Description:

Bantu Ikuti Saluran : WhatsApp Kami

Dan Bantu Ikuti : Google News Kami

Related Post

 

×