JEMBER, Pelitaonline.co – Sudah menjadi tradisi Tahunan, setiap Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia, berbagai kelompok Masyarakat menggelar berbagai perayaan, mulai dari lomba hingga karnaval.
Seperti yang terlihat di Dusun Watu Ulo Desa Sumberrejo Kecamatan Ambulu Jum’at (26/8/2022) siang. Pemerintah Desa (Pemdes) ini, hari itu menggelar sebuah Karnaval. Terlihat, dalam kegiatan tersebut, peserta memakai baju adat daerah yang ada di Indonesia.
Kegiatan itu mendapat Apresiasi serta perhatian dari warga. Terlihat, ratusan warga berjejer di tepi jalan tempat para peserta Karnaval melintas untuk melihat. Otomatis, sampah-sampah seperti bungkus makanan dan Air mineral berserakan jalanan.
Untuk itu, Komunitas Relawan Laskar Segoro Kidul (LSK) melakukan gerakan bersih-bersih dan memungut sampah sampah yang berserakan di pinggiran jalan, saat pagelaran berlansung, sebagai bentuk komitmen dari komunitas ini yakni, peduli terhadap lingkungan.
Ketua LSK Suparto menjelaskan bahwa selain untuk memeriahkan hari kemerdekaan, kegiatan tersebut sengaja dilakukan, untuk memberikan contoh, kepada masyarakat, agar selalu menjaga kebersihan lingkungan dan tidak buang sampah sembarangan karena berakibat Banjir.
“Kegiatan ini, sebagai bentuk kepedulian kita pada lingkungan, karena kepedulian warga atau pengunjung berkurang. Buktinya, masih banyak sampah berasal dari bungkus Makanan dan Air Mineral yang berserakan, itu artinya, Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan Minim,” ujarnya, saat dikonfirmasi disela kegiatan.
Pria yang akrab dengan sapaan Parto ini berharap, melalui kegiatan tersebut dapat merubah cara pandang orang atau warga terkait sampah. Khususnya warga yang berada di wilayah yang berdekatan dengan Pantai Selatan dan Masyarakat Jember pada umumnya.
“Misalnya, sampah bungkus makanan atau tempat Air mineral ditempat suatu tempat, bisa di kantong plastik dan dibawa pulang, sehingga tidak berserakan di jalan. Setidaknya gerakan ini, bisa menekan jumlah sampah dan menjaga kebersihan lingkungan. Warga tidak butuh himbauan atau omong besar, tetapi masyarakat butuh langkah nyata. Kepedulian terhadap sampah, itu dimulai dari diri sendiri.” pungkasnya. (Awi/Yud)
