TEKNOLOGI – Jakarta, 1 Juni 2025. Browser web bakal berubah total! Opera baru saja meluncurkan Opera Neon pada 28 Mei 2025, browser pertama di dunia yang punya kecerdasan buatan (AI) agentic. Bukan cuma bisa browsing biasa, browser ini bahkan bisa coding website dan game sendiri tanpa bantuan programmer. Yang lebih keren lagi, dia terus kerja meski kita offline.
Henrik Lexow, Senior AI Product Director Opera, bilang bahwa mereka udah ngerjain proyek ini bertahun-tahun. “Kita berada di titik di mana AI bisa mengubah cara kita pakai internet secara fundamental. Opera Neon bawa semua itu ke ujung jari pengguna,” katanya dalam siaran pers resmi.
Tiga Fitur Canggih Opera Neon Browser
Opera Neon hadir dengan tiga fitur utama yang bakal bikin cara browsing kita berubah total. Ketiga fitur ini diakses lewat sidebar yang simpel banget.
1.Chat: Asisten AI yang Paham Konteks
Fitur Chat ini basically AI assistant yang udah fully integrated ke browser. Dia bisa search web, kasih jawaban yang relevan dengan halaman yang lagi kita buka, bahkan bisa generate gambar. Yang bikin beda, AI ini ngerti banget konteks halaman web lewat DOM tree dan layout data, bukan cuma OCR kayak browser lain.
2.Do: Otomatisasi Tugas Web Lokal
Ini yang paling praktis buat kehidupan sehari-hari. Fitur Do bisa ngerjain tugas-tugas web otomatis kayak isi form, booking hotel, bahkan belanja online. Yang bikin aman, semua proses ini jalan lokal di device kita, jadi data pribadi tetep terjaga.
3.Make: Kreator Digital Tanpa Batas
Nah, ini yang paling revolusioner. Fitur Make bisa bikin website, game, laporan, bahkan snippet kode dari perintah sederhana doang. AI-nya kerja di virtual machine berbasis cloud di server Eropa, jadi bisa terus ngerjain project meski kita offline. Bahkan bisa multitasking beberapa project sekaligus.
Koneksi Perfect dengan Laptop AI 2025
Ngomongin browser AI canggih kayak Opera Neon, tentunya butuh hardware yang mumpuni buat jalanin semua fitur kerennya. Di sini, laptop AI 2025 Asus Vivobook S14 jadi pilihan yang sangat tepat.
Asus Vivobook S14 yang dilengkapi NPU (Neural Processing Unit) bisa handle AI processing secara real-time, cocok banget buat Opera Neon yang butuh computational power besar. Dengan tiga varian prosesor (Snapdragon, AMD Ryzen, dan Intel Core Ultra), laptop ini bisa optimally support semua fitur AI Opera Neon tanpa lag.
Persaingan Browser AI Semakin Sengit Opera Neon bukan satu-satunya yang berlomba di arena browser AI. Google lagi ngembangain Project Mariner untuk Chrome, sementara OpenAI juga bikin mode “Operator”. Tapi Opera ngeklaim Neon lebih efisien karena parse webpage lewat layout data, bukan pixel analysis.
Yang jadi tantangan, market share Opera cuma 2.09% dibanding Chrome yang dominan 66.45%. Tapi dengan inovasi revolusioner kayak gini, siapa tau Opera bisa nggeser posisi browser incumbent. Opera Neon bakal jadi produk premium berbasis subscription. Sayangnya, Opera belum ngumumin harga spesifik. Yang mau nyoba harus daftar waitlist dulu di operaneon.com.
Kehadiran Opera Neon menandai era baru “agentic web” atau yang Opera sebut Web 4.0, di mana browser jadi partner aktif, bukan cuma alat pasif buat lihat webpage.(UA/Red)