JEMBER,Pelitaonline.co – Rindu akan sosok anggota TNI yang tegas dan bijak namun tetap santun. Ia dikenal dengan nama La Ode M. Nurdin mantan Komandan Kodim (Dandim) 0824 Jember masa periode
La Ode disebut oleh kebanyakan masyarakat Jember adalah sosok yang memiliki ciri khas dan dikenal seorang pemimpin MUNA, jika diartikan dalam islam adalah orang yang mulia j
Sosok pemimpin itu, terlihat sejak La Ode menjabat sebagai Komandan Batalyon (Danyon) Yonif Rider 509 Jember. Selain itu La Ode juga tekun beribadah.
Hal itu terlihat saat menjadi Dandim salah satu program unggulan yakni One Way One Tahajjud Bahkan soal berkawan perwira TNI yang kini bertugas Waaster di KODAM V BJ ini, tanpa membedakan dan tanpa batas.
Baik dikalangan paling bawah hingga kalangan atas sekalipun La Ode M. Nurdin tetap santun. Namun meski demikian, hal itu tidak mengubah sikap tegasnya sebagai anggota TNI disaat memberikan tugas pada kesatuan.
Diketetahui, ia juga sangat dekat dengan para Jurnalis dan santri serta para anggotanya yang bertugas di wilayah seperti Koramil. kebersamaannya dengan para wartawan dan anggotanya sudah melebihi keluarga.
Namun, karena tugas dan amanah baru membuatnya harus meninggalkan Kabupaten Jember dan bertempat di KODAM V Brawijaya. Masyarakat yang tahu akan hal itu kembali bersedih karena akan jauh dari sosok sang pemimpin yang bijaksana.
Qurrotil fikrya santri salah satu pesantren di Jember pernah bercerita tentang sosok La Ode, baru kali ini Dia mengetahui ternyata tidak semua TNI terlihat ganas dan garang. Hal itu ia ketahui ketika La Ode M. Nurdin berkunjung di pesantren.
Sebelumnya, Riya Sehari-harinya Fikrya menganggap kalau tentara itu angker dengan baju dorengnya, lalu ia juga mengatakan kalau tentara menakutkan karena jarang senyum.
Namun, setelah tahu dengan sosok La Ode dirinya terkagum akan sosok yang sangat low profile dan sangat santun terhadap Kiyai.
“Aku kagum karo pak La Ode cak, tak kiro tentara iku sangar, kerreng. Tibae onok seng kalem pisan yo, malah neng kiyai cek sopane. (Saya kagum mas sama pak La Ode, saya kira tentara itu sangar, Kerreng (Jawa red) ternyata ada yang kalem juga ya, malah ke kiyai saya sangat sopan), “ ucap Riya.
Belum lama ini, Direktur utama media ini (Pelitaonline.co) Muhammad Badril Umam menceritakan, pada hari Jumat (14/01/22) kemaren sekitar pukul 03.00 ia terbangun dari tidur karena bermimpi bercengkrama dengan Dandim.
Dalam mimpinya ia bertemu disebuah tempat namun tidak ia kenal, singkat cerita La Ode berbincang-binacang sambil tertawa, namun berubah seketika ketika ia terbangun dari mimpinya sosok yang ada dalam mimpinya kini sudah tidak di Jember lagi.
“Ketika terbangun saya berlinangan air mata, mungkin itu mengadakan sangat rindu pak Dandim La Ode, kami semua sangat merindukan sosok beliau, La Ode M. Nurdin bapak kami,” Pungkas Umam mengakhiri cerita mimpinya dengan mata berkaca-kaca. (Awi/Yud)