
Teknologi tidak selalu jadi musuh. Di 2025, banyak inovasi mendukung kesehatan mental. Aplikasi AI seperti Woebot menggunakan chatbot untuk memberikan dukungan emosional instan. Wearable device, seperti Fitbit atau Apple Watch, kini dilengkapi fitur pelacak stres yang memantau detak jantung dan memberi saran relaksasi. Bahkan, virtual reality (VR) mulai digunakan untuk terapi fobia atau meditasi imersif.
Namun, gunakan teknologi ini dengan bijak. Pilih alat yang benar-benar membantu, bukan sekadar menambah distraksi. Misalnya, coba aplikasi pelacak kebiasaan seperti Habitica untuk memotivasi Anda menjalani rutinitas sehat.
Menjaga kesehatan mental di 2025 bukan soal menghindari teknologi, tapi menggunakannya secara bijak. Mulai dari langkah kecil seperti mengatur waktu layar, tidur cukup, hingga membangun koneksi sosial yang kuat. Dengan konsistensi, Anda bisa menghadapi tekanan digital tanpa kehilangan keseimbangan. Ingat, kesehatan mental adalah perjalanan, bukan tujuan. Jadi, ambil satu langkah hari ini, dan lihat perubahan positif yang menyusul.
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News