Mengulik Pesona Gedung Cak Durasim Surabaya: Pusat Seni yang Hidup

Ricky R

June 12, 2025

5
Min Read
gedung cak durasim surabaya, seni budaya, ludruk, taman budaya jatim, surabaya, tari kontemporer, cak durasim, festival seni

ENSIKLOPEDIA – JAKARTA, 12 Juni 2025. Di tengah hiruk-pikuk Kota Pahlawan, ada satu tempat yang jadi jantungan seni dan budaya: Gedung Cak Durasim Surabaya. Bangunan ini bukan cuma gedung biasa, tapi saksi bisu perjalanan seni Jawa Timur. Dari ludruk hingga tari kontemporer, gedung ini terus jadi panggung ekspresi seniman. Penasaran dengan cerita di baliknya? Yuk, kita ulik lebih dalam!

Sejarah Gedung Cak Durasim Surabaya: Dari Kadipaten ke Pusat Seni

Gedung Cak Durasim Surabaya punya sejarah panjang yang bikin merinding. Awalnya, bangunan ini bagian dari Kadipaten Soerabaia pada abad ke-18, tepatnya tahun 1709. Dulu, tempat ini jadi pusat pemerintahan bupati di bawah Kerajaan Mataram.

Baca Juga :  Perkuat Kaderisasi PMII UIJ Bentuk IKA

Namanya berubah jadi Taman Budaya Jawa Timur (TBJT) setelah serah terima pada 1975, sesuai surat Gubernur Jawa Timur. Gedung pertunjukan modern yang kita kenal sekarang dibangun sekitar 1972, dinamai sesuai seniman ludruk legendaris, Cak Durasim.

Siapa sih Cak Durasim? Gondo Durasim, lahir di Jombang, adalah seniman ludruk yang berani kritik penjajah Jepang lewat parikan. Salah satu pantunnya yang terkenal, “Pegupon omahe doro, melok Nippon tambah sengsoro,” bikin dia ditangkap dan wafat di penjara pada 1944. Namanya kini abadi sebagai simbol perjuangan seni. Patung setengah badannya bahkan berdiri gagah di depan gedung ini!

Fungsi Gedung Cak Durasim Surabaya: Panggung Ekspresi Seniman

Sekarang, Gedung Cak Durasim Surabaya adalah rumah bagi berbagai seni. Mulai dari ludruk, ketoprak, hingga tari kontemporer, semua punya tempat di sini. Gedung ini punya kapasitas 412 kursi, tapi sering kali penonton membludak hingga duduk di tangga atau lesehan. Misalnya, saat pergelaran ludruk “Suminten Edan” oleh Karya Budaya Mojokerto pada 2019, penonton sampai rela nonton via layar lebar di Pendopo Jayengrana karena gedung penuh.

Baca Juga :  Memahami Konsep Angka Tidak Berpasangan dalam Matematika

Gedung ini juga dilengkapi fasilitas modern:

  • Ruang ber-AC untuk pertunjukan eksklusif.
  • Panggung prosenium yang mendukung teater dan tari.
  • Wisma Seni Dewi Sangkrah untuk menginap hingga 80 orang.
  • Teater Terbuka untuk acara outdoor.

Renovasi pada 2021 bikin gedung ini makin kece. Arsitektur ala kolonial Belanda dengan pilar batu alam dan lilin beton di langit-langit bikin suasana megah. Total luasnya kini 1.800 meter persegi, lengkap dengan ruang praktik dan galeri seni.

Bantu Ikuti Saluran : WhatsApp Kami

Dan Bantu Ikuti : Google News Kami

Related Post

 

×