Menguak Arti Istilah Ani-ani: Fenomena Viral di TikTok yang Bikin Penasaran

Ricky R

April 17, 2025

5
Min Read
ani-ani, TikTok viral, bahasa gaul, tren 2025, gadun, sugar baby, budaya pop

Asal-Usul dan Popularitas Ani-ani di TikTok

Fenomena ani-ani mulai mencuat pada Oktober 2023, dipicu oleh unggahan di media sosial seperti Twitter (sekarang X) dan TikTok. Akun Twitter @dewahoya menyebut ani-ani sebagai “simpanan laki-laki dewasa high class yang hidup mewah dan eksis”. Sementara itu, akun TikTok @haipudak memberikan penjelasan yang lebih terperinci, yang kemudian menjadi viral.

Pada 2025, istilah ini kembali trending, sebagian karena konten-konten yang mengaitkannya dengan dunia politik menjelang Pemilu 2024. Konten di mana ani-ani dikaitkan dengan calon legislatif (caleg) kembali viral. Video seperti yang diunggah oleh akun @clownofbali, berjudul “Cemilan gadun di setiap daerah”, memperlihatkan ani-ani dalam konteks “business meeting” yang glamor.

Baca Juga :  Strategi Atur Waktu Mahasiswa Aktif di 2025, Anti Deadliner!

Popularitas ani-ani juga didorong oleh algoritma TikTok yang mempromosikan konten viral melalui FYP. Penggunaan hashtag seperti #aniani, #gadun, dan #sugarbaby membuat istilah ini menyebar cepat, terutama di kalangan Gen Z dan milenial yang aktif di platform tersebut.

Dampak dan Kontroversi Ani-ani di Media Sosial

Meskipun ani-ani menjadi bahan perbincangan yang menarik, istilah ini juga memicu kontroversi. Berikut adalah beberapa dampak dan pandangan terkait fenomena ini:

  • Normalisasi Hubungan Kontroversial: Banyak yang khawatir bahwa popularitas ani-ani di TikTok dapat menormalkan hubungan yang tidak sehat atau eksploitatif, terutama bagi remaja yang belum memahami implikasinya.
  • Stigma Negatif: Ani-ani sering disalahartikan sebagai sinonim PSK, padahal hubungan ani-ani lebih kompleks dan tidak selalu melibatkan transaksi jangka pendek. Hal ini menciptakan stigma bagi perempuan yang dikaitkan dengan istilah tersebut.
  • Pengaruh Budaya Pop: Ani-ani mencerminkan bagaimana media sosial membentuk bahasa gaul dan tren. Istilah ini menunjukkan kreativitas anak muda dalam mengadaptasi kata tradisional ke konteks modern, meskipun dengan makna yang kontroversial.
  • Diskusi Etika: Beberapa kreator konten, seperti @haipudak, berusaha menjelaskan ani-ani dengan cara yang informatif, tetapi ini juga memicu perdebatan tentang etika membahas topik sensitif di platform publik.
Baca Juga :  Sekitar 10 M Anggaran Bimtek Pegiat Desa 2023 Diduga Untuk Kepentingan Politik, Kemendes PDTT RI Dilaporkan KPK
Bantu Ikuti Saluran : WhatsApp Kami

Dan Bantu Ikuti : Google News Kami

Related Post

 

×