JEMBER, Pelitaonline.co – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispemasdes) Jember berencana akan mewajibkan semua Calon Kepala Desa yang maju dalam pilkades tahun ini, menggelar kampanye secara daring.
Hal itu, dikarena pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) tahun masih dalam suasana pandemi. Sehingga dikhawatirkan dalam kampanyenya yang dilakukan Bakal Calon Kades (Bacakades) dapat mengundang kerumunan.
“Kampanye rencananya, akan dilakukan secara daring,” kata Kasi Penataan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Dispemasdes Jember Bukasan usai Rapat Dengar Pendapat di Kantor DPRD Jember, Kamis (12/8/2021).
Rencana tersebut ada lanjut Bukasan, pasca muncul surat edaran Mendagri nomor 141/4251/SJ perihal penundaan Pilkades serentak dan Pemilihan Antar Waktu (PAW) dimasa Pendemi COVID 19 yang akan diundur dua bulan.
“Mudah mudahan tidak ada penundaan lagi, jika dihitung berdasarkan surat Mendagri, pemungutan suara kemungkinan jatuh di tanggal 30 November 2021,” terangnya.
Menanggapi hal itu, Sunardi anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember mengatakan, bahwa kampanye daring tidak akan efektif, sebab tidak semua warga memiliki Gadget.
“Karena tidak semua orang punya, HP apalagi yang Android, lebih baik kalau seperti itu tidak perlu ada kampanye,” katanya.
Kampanye secara daring kata Sunardi, malah justru berpotensi menimbulkan Golputi, lebih baik penyampaian visi-misi calon dilakukan oleh beberapa orang Perwakilan, itu lebih efektif.
“Semisal sepuluh orang, jadi visi misinya akan sampai di masyarakat, kalau secara daring saya rasa kurang tepat,” Jelas Sunardi mengakhiri. (Awi/Yud)
