JEMBER, Pelitaonline.co – Sebagai nasabah yang wajib diwaspadai adanya pihak yang tidak bertanggung jawab dengan modus sosial engineering. Demikian dikatakan Direktur Group Riset LPS Herman Saheruddin di acara Workshop di Vasa Hotel Surabaya, Jumat (7/10/2022).
Oleh karena dalam.kesempatan tersebut, Herman berbagi beberapa tips agar tabungan Masyarakat aman di bank. Setidak, ada sekitar Empat cara, pertama apabila ada pihak lain yang meminta PIN, jangan pernah diberikan dan jika memiliki kartu debit atau kartu kredit jangan pernah memberikan tiga nomor di belakangnya yakni CVV atau Card Verification Value.
“Dan jika terdapat permasalahan di bank, akan lebih aman jika nasabah langsung mendatangi bank bersangkutan untuk mengkonfirmasi. Intinya, bank tidak akan menutup akun tanpa persetujuan kita,” terangnya.
Selain itu, Nasabah juga jangan percaya begitu saja, jika ada yang menghubungi lewat telepon atau media komunikasi lainnya. Untuk memastikannya, nasabah dapat datang ke bank atau menelepon call center bank yang resmi
“Tentu saja bank juga terus didorong oleh regulator untuk terus memperkuat sistem IT-nya secara berkala dengan memperkuat sistem cyber security-nya,” tambahnya.
Oleh karena itu terang Herman, LPS sebagai regulator akan terus mengedukasi dan juga memberikan informasi, seperti misalnya tips menabung aman dan lain sebagainya, agar Masyarakat yang menjadi nasabah tidak menjadi korban penipuan
“Tentunya, kami (LPS) sebagai regulator juga tidak bisa berjalan sendiri untuk meningkatkan literasi keuangan di masyarakat, besar harapan kami kepada insan media, untuk bersama-sama memberikan informasi mengenai hal ini kepada masyarakat,” harapnya.
Oleh karenanya sambung Herman, acara semacam ini (workshop media) perlu untuk terus dilakukan, karena meningkatkan literasi keuangan masyarakat adalah tugas besar kita semua.
Diketahui, dalam kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh LPS tersebut, juga dipaparkan mengenai berbagai tantangan bagi perekonomian nasional ke depan, antara lain kenaikan inflasi global, kenaikan harga energi, perlambatan beberapa ekonomi utama dunia seperti Amerika Serikat dan Eropa, serta kenaikan bunga secara global.
“Namun demikian, ekonomi Indonesia masih akan terus melanjutkan pemulihan. Kita perlu tetap optimis, oleh karena konsumsi domestik masih stabil. Di sisi inflasi, kita juga jangan hanya melihat sebagai angka, tetapi seberapa besar daya beli masyarakat dapat dijaga. Selama Indonesia bisa menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik, maka jangan terlalu khawatir bahwa ekonomi nasional akan terdampak parah.” Pungkasnya. (Yud)