PERISTIWA – Jakarta, 8 Juli 2025. Suasana di pusat kota Los Angeles memanas setelah aksi protes besar-besaran menentang razia imigrasi yang dilakukan ICE (Imigration and Customs Enforcement). Presiden Donald Trump langsung merespons dengan mengerahkan 2.000 personel National Guard ke wilayah ini, langkah yang memicu kontroversi dan reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk Gubernur California, Gavin Newsom.
Awal mula kericuhan terjadi di Fashion District, pusat grosir pakaian di downtown LA. Petugas ICE menggerebek Ambiance Apparel, menahan puluhan pekerja yang diduga imigran tanpa dokumen. Keluarga korban dan ratusan warga langsung memadati lokasi, menuntut keadilan dan membela hak para pekerja.
Situasi makin panas ketika petugas federal lengkap dengan perlengkapan anti huru-hara menggunakan granat kejut dan semprotan merica untuk membubarkan massa. Teriakan “Pigs!” dan “Fascists!” menggema, sementara beberapa orang berusaha menghalangi mobil tahanan yang membawa para pekerja.
Tak hanya di Fashion District, ketegangan juga terjadi di Home Depot Paramount. Di sana, ratusan demonstran memblokir jalan dengan troli, membakar sampah, dan berusaha menghadang bus pengangkut tahanan. Polisi dan petugas federal membalas dengan gas air mata dan membuat barikade.
LAPD menegaskan tidak terlibat dalam operasi ICE, namun akhirnya turun tangan setelah menerima panggilan bantuan dari petugas federal. Polisi tiba di lokasi dua jam setelah kerusuhan pecah, hanya untuk mengamankan situasi dan memisahkan massa dari petugas federal. Meski demikian, beberapa anggota dewan kota mengkritik keterlibatan LAPD, menilai keterlambatan dan kehadiran mereka justru memperkeruh keadaan.
Trump Kerahkan National Guard
Presiden Trump menandatangani memorandum presiden untuk mengerahkan 2.000 personel National Guard ke Los Angeles. Alasan utamanya, menurut pejabat Gedung Putih, adalah untuk “mengatasi situasi yang sudah tidak terkendali” setelah laporan bahwa petugas ICE sempat dikepung ribuan demonstran.
Langkah ini mendapat kecaman dari Gubernur Newsom yang menyebut pengerahan pasukan federal sebagai tindakan “memprovokasi” dan “tidak diperlukan,” karena aparat lokal dinilai sudah mampu menangani situasi.
Liputan ini telah diverifikasi melalui sumber-sumber kredibel seperti Los Angeles Times, NBC Los Angeles, ABC News, dan pernyataan resmi dari pihak Gedung Putih serta Gubernur California. Tidak ditemukan laporan hoaks atau manipulasi informasi dari sumber utama.(UA/Red)