Kondisi Jalan di Jombang: Masalah yang Tak Kunjung Usai
Jalan rusak di Jombang bukan hal baru. Data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jombang per akhir 2024 menyebut 26% jalan kabupaten masih dalam kondisi tak layak. Dari total 1.200 kilometer jalan kabupaten, sekitar 288 kilometer rusak. Rinciannya:
- 169 kilometer rusak ringan.
- 119 kilometer rusak berat.
Penyebabnya beragam. Tonase kendaraan berat melebihi kapasitas jalan, drainase buruk, hingga cuaca ekstrem. Jalan di Jipurapah, misalnya, sering banjir saat musim hujan. Kondisi ini bikin warga, termasuk kepala sekolah perempuan naik motor trail seperti Winarsih, harus berjuang ekstra. Dusun Kedungdendeng sendiri dihuni 155 kepala keluarga dengan total 406 jiwa. Akses buruk jelas menghambat aktivitas mereka.
Tren 2025 menunjukkan peningkatan perhatian pada infrastruktur pedesaan. Media sosial jadi alat ampuh untuk menyuarakan masalah seperti ini. Video viral Winarsih, misalnya, mirip kasus lain di Indonesia, seperti jalan rusak di Bojongsalam, KBB, atau Sidoarjo, yang juga ramai di X. Publik kini lebih vokal menuntut perbaikan infrastruktur.
Kepala Sekolah Perempuan Naik Motor Trail, Pemkab Jombang Bergerak Cepat
Meski jalan di Jipurapah di bawah kewenangan Perhutani, Pemkab Jombang tak lepas tangan. Bupati Warsubi bilang mereka akan koordinasi dengan Perhutani. Jika memungkinkan secara aturan, perbaikan akan dimulai lewat program Karya Bakti bersama Kodim 0814/Jombang. Rencananya, anggaran masuk di Perubahan APBD (P-APBD) 2025.
Pemkab juga punya rencana besar untuk infrastruktur. Mereka alokasikan Rp59,5 miliar di APBD 2025 untuk perbaiki 39 ruas jalan. Rinciannya:
- Rp53,3 miliar untuk 27 proyek rekonstruksi (ubah aspal jadi beton).
- Rp3 miliar untuk 5 proyek rehabilitasi (pelapisan ulang hotmix).
- Rp3,2 miliar untuk 7 proyek pemeliharaan rutin.
Perbaikan ini menyesuaikan tingkat kerusakan. Misalnya, rekonstruksi untuk jalan rusak berat, seperti di Jipurapah. Hingga Maret 2025, lima proyek sudah jalan, dua di antaranya selesai, seperti ruas Mojoduwur-Mojowarno dan Blimbing-Gudo.
Selain itu, Bupati Warsubi bentuk tim “Mandor Jalan”. Tim ini pantau jalan rusak dan lakukan perbaikan cepat, seperti tambal lubang. Kepala Dinas PUPR, Bayu Pancoroadi, bilang ini inisiatif langsung Bupati dan Wakil Bupati. Tim ini fokus ke jalan yang bahayakan pengguna, termasuk akses sekolah seperti yang dilalui kepala sekolah perempuan naik motor trail.