
BPBD Kota Bekasi, di bawah pimpinan Kepala Pelaksana Priadi Santoso, langsung merespons laporan warga. Tim BPBD melakukan pemantauan sejak malam kejadian di wilayah-wilayah yang terdampak. Berikut adalah langkah-langkah yang diambil BPBD:
Meski belum ada konfirmasi resmi tentang penyebab bau, BPBD menegaskan bahwa situasi terkendali dan tidak ada laporan korban jiwa atau kerusakan akibat fenomena ini.
Hingga saat ini, penyebab bau gas di Bekasi masih menjadi misteri. Namun, berdasarkan laporan warga dan analisis awal, beberapa kemungkinan muncul:
Spekulasi lain, seperti tanda bencana alam, belum didukung bukti ilmiah. BPBD dan pihak terkait terus menyelidiki untuk memastikan keamanan warga.
Fenomena ini tidak hanya memicu kepanikan, tetapi juga mengganggu kenyamanan warga. Beberapa dampak yang dilaporkan meliputi:
Warga seperti Kesya, seorang penduduk Bekasi Barat, menggambarkan bau sebagai “mirip oli atau karet terbakar” yang tercium sekitar pukul 23.00 WIB. Ia sempat memeriksa CCTV rumahnya, namun tidak menemukan aktivitas mencurigakan di sekitar.
Hingga Sabtu siang, 19 April 2025, bau menyengat dilaporkan mulai berkurang di beberapa wilayah. BPBD terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Dinas Lingkungan Hidup dan kepolisian. Priadi Santoso mengimbau warga untuk tetap waspada dan melaporkan kejadian serupa melalui saluran resmi BPBD.
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News