Iklan Floating Google AdSense (Diperbaiki)
×

Gaji Minim, Buruh Perumda Jember Diperlakukan Mirip Jaman “Kolonial”

Ratusan Buruh menggelar Unjuk Rasa di depan Kantor Direksi Perumda Jember (foto : Yudi)

JEMBER, Pelitaonline.co – Tuntut Upah Sesuai UMK, Ratusan Buruh Kebun Perumda Jember yang tergabung dalam Buruh PDP Bersatu (BPB) menggelar unjuk rasa dikantor Direksi yang berada di Jalan Gajahmada Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember, Rabu (18/9/2024).

Menurut Hermanto Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Upah yang diterima oleh buruh Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Jember, tidak sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK). Tentunya, hal itu melanggar ketentuan hukum ketenagakerjaan dan merugikan kesejahteraan buruh.

“Upah tukang Sadap perminggu, hanya berkisar 350 sampai 500 ribu. Kalau dihitung perbulan upah segitu jauh dari UMK. Hidup buruh Perumda seperti jaman Kolonial, dipaksa bekerja dengan upah minim. Melawan, di mutasi, apakah ini bukan penindasan ?,”  ujar Hermanto.

Disamping itu, para buruh juga menuntut Sofyan Sauri, agar dicopot dari jabatannya sebagai Direksi Perumda. Karena, dinilai, Sofyan Sauri telah gagal atau tidak dapat mengelola Perkebunan Kahyangan yang notabenenya milik Pemerintah Daerah (Pemda) Jember ini.

“Kami menilai, Dia (Sofyan Sauri ; Red) telah gagal dalam menjalankan tugas dan amanahnya, terutama untuk meningkatkan kesejahteraan buruh dan menjalankan operasional perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan,” terangnya.

Kemudian alasan berikutnya kata Hermanto, terkait penjualan hasil tanaman Sengon yang dikelola oleh Perumda Jember, tidak dilakukan sesuai prosedur yang semestinya. Sehingga, berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan dan masyarakat Jember pada umumnya.

“Selain itu, pelanggaran hak normatif buruh. seperti hak atas cuti, tunjangan, dan jaminan sosial, diabaikan oleh manajemen, tidak sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku,” Tegasnya.

Wajah kekecewaan dari Ratusan buruh kebun Perumda Jember, ketika, Sofyan Sauri selaku Direksi Perumda Jember, tidak mau menemui buruh yang akan melakukan audensi. Terlihat, hanya ratusan Polisi dari Polres Jember menjaga jalannya Aksi dengan peralatan lengkap yang berada di depan kantor Direksi.

“Tidak ada pak pak Direksi, paling sembunyi,” sentil salah satu dari pengunjuk rasa, sambil mempersiapkan diri untuk melanjutkan Aksinya ke Pendopo Bupati dan untuk selanjutnya ke Kantor DPRD Jember.

Diketahui, Buruh yang menggelar aksi berasal dari 5 kebun diantaranya, kebun Sumbertenggulun, Kali mrawan, Sumberwadung, Gunung Pasang, dan Kebun Sumber Pandan. Mereka, mendatangi kantor Direksi Perumda Jember dengan mengendarai Truk, mobil pribadi dan kendaraan Roda Dua berupa Sepeda Motor. (Yud)

Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA

Temukan Berita Terbaru: Google News

Berita Serupa