BOLA – Paris, 1 Juni 2025, Final liga champions sebelum duel puncak antara Paris Saint-Germain dan Inter Milan di Allianz Arena, Munich, besok, puluhan model kecerdasan buatan (AI) telah menyampaikan prediksinya. Berdasarkan analisis data mendalam dari Avisia, konsultan AI ternama Prancis, PSG memiliki peluang 62,5% mengangkat trofi Liga Champions pertamanya. Skor paling mungkin: 2-1 untuk tim asuhan Luis Enrique.
Dibalik Prediksi AI PSG Vs Inter Milan
Julien Legrave, Pakar Data Avisia, menjelaskan metodologinya :
“Kami menganalisis 50.000 pemain dari 61 liga Eropa selama 7 musim terakhir. Model kami mempertimbangkan kebugaran fisik, performa terkini, nilai individu, dan kesesuaian gaya bermain.”
Faktor Kunci PSG Unggul:
Serangan Mematikan Pemain seperti Ousmane Dembélé dan Gonçalo Ramos memiliki nilai finishing tertinggi (86/100 untuk mise en danger/peluang berbahaya).
Dominasi Lini Depan Skor rata-rata pemain PSG di kategori “percussion” (peluang tercipta) 20 poin lebih tinggi daripada Inter.
Kedalaman Skuad Kemampuan pemain cadangan seperti Ramos menjadi senjata rahasia di babak kedua.
Prediksi Avisia didukung lembaga analitik ternama:
- Opta Analyst: PSG menang 53,4% dari 10.000 simulasi
- Football Meets Data: Peluang PSG 53%
- AI Publik (ChatGPT/Gemini): Konsisten memilih kemenangan PSG
“Keakuratan model kami terbukti di Piala Dunia Rugbi 2023 dengan 80% prediksi tepat,” tegas Legrave. Namun ia mengingatkan: “Sepak bola tetap penuh kejutan. Kami hanya memproyeksikan tren berbasis data.”
Kekuatan Inter yang Diwaspadai Meski diunggulkan, AI mencatat ancaman serius dari Inter Milan Pola pertahanan terstruktur yang sulit ditembus, kemampuan memanfaatkan kesalahan lawan di transisi, pengalaman pelatih Simone Inzaghi di laga besar
AI Avisia menyoroti dua momen krusial:
Menit 25-40 PSG berpeluang mencetak gol pertama lewat serangan sayap Dembélé
Menit 70-85 Inter berpotensi menyamakan skor jika kelelahan melanda lini tengah PSG
“Prediksi AI ini relevan, tapi jangan lupakan faktor manusia,” kata mantan pemain timnas Italia, Andrea Pirlo, kepada La Gazzetta dello Sport. “Tekanan psikologis final bisa mengubah segalanya. Pengalaman pemain seperti Lautaro Martínez bisa jadi penyeimbang.”
“Prediksi ini bukan ramalan, melainkan perhitungan probabilitas berbasis data historis dan performa terkini. Keajaiban sepak bola selalu mungkin terjadi.” Ucap Tim Riset Avisia.
Dengan segala prediksi ini, satu hal yang pasti, pertarungan di Munich akan menjadi perpaduan memikat antara kecerdasan buatan dan kejutan alami sepak bola.(UA/Red)
*Dihimpun Dari Sumber Terpercaya:
Laporan Lengkap Avisia | Analisis Opta | Data UEFA