Dituding Dapat Hak Istimewa Terkait Pokir DPRD, Tri Sandy Mengaku Memiliki Kredibilitas

JEMBER, Pelitaonline.co – Gonjang-ganjing Pembagian Rp100 Miliar Anggaran Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) untuk 50 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember tidak merata, masih menjadi polemik publik hingga saat ini.

Mengingat seperti ada hak Istimewa bagi Anggota DPRD Tri Sandi Apriana yang juga menantu Bupati Jember Hendy Siswanto, karena memperoleh jumlah usulan proyek Pokir  terbanyak dari 50 pejabat parlemen yang lain.

Dari 53 Proposal yang diajukan Tri sandy, 27 yang disetujui oleh Organisasi perangkat Daerah (OPD). Tri Sandi juga menjelaskan Pokir itu merupakan usulan dari masyarakat yang berada di Daerah Pemilihan (Dapil) nya.

“Jumlah proposal saya kan banyak sekali dan ternyata mereka (OPD) tahu,” ujar Anggota Komisi A DPRD Jember Tri Sandi Apriana saat dikonfirmasi di Pendopo Wahyawibawagraha, Sabtu malam (23/4/2022).

“Sebanyak apapun proposal nya saya terima selama itu di Dapil  saya, yang terpenting mereka usul dan direalisasi ya Alhamdullah , kalau perlu angkanya semakin besar,” tambah Tri Sandi

Tri Sandi pun mengakui bahwa memang usulan Pokir nya terbanyak diantara anggota DPRD Jember lainnya. Namun, dia merasa hal ini bukan pemberian hak istimewa yang lebih besaran angkanya banyak.

“Usulan saya memang banyak dan Itu semua karena “mas Tri Sandi” memiliki kredibilitas, dan kepercayaan dari masyarakat bahwa proposal pasti sampai,” Akunya.

Politisi Partai Demokrat rupanya juga ini berdalih tidak hafal, jenis-jenis usulan yang telah masuk OPD teknis. Namun yang jelas, mayoritas Pokir tersebut dikhususkan untuk pembangunan fisik.

“Karena memang pak Bupati menyampaikan di APBD 2022 ini, fokusnya memang untuk pembangunan infrastruktur,” tandas Tri Sandi.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember Edi Cahyo Purnomo menilai ada hak istimewa terkait Pokir yang diberikan kepada menantu Bupati Jember Hendy Siswanto yakni Tri Sandi Apriana  yang kini juga menjabat sebagai anggota DPRD.

“Justru memberikan keistimewaan pada orang lingkaran terdekat, termasuk keluarganya yang menjabat di DPRD Jember. Sehingga lebih banyak Mudhorotnya, dari pada manfaatnya untuk rakyat Jember,” jelasnya. (Awi/Yud)