Dinilai Arogan, Camat Balung Bentak Warga di Mediasi Kandang Ayam Petelur

JEMBER, Pelitaonline.co – Mediasi keberadaan kandang ayam petelur yang menimbulkan lalat dan bau tak sedap, antara warga Dusun Maduran Desa Tutul Kecamatan Balung dengan pihak UD Zulfam Farm di pendopo Kecamatan setempat, memanas.

Hal itu dipicu, karena tindakan Camat Balung Farid Wajdi yang menunjukkan nada emosi dengan mengeluarkan kalimat yang menurut warga bernada membentak, saat berada di luar dari ruangan mediasi.

“Ayo dek kono, iki sek gurung totok materi (Ayo disana ini masih belum sampai materi ; Red Jawa),” kata Farid di depan warga, Senin (28/10/2024) siang.

Tak dielakkan, warga pun dengan spontan membalas nada keras pula kalimat yang disampaikan Camat dan diikuti warga yang lain dengan lantang. Sehingga, situasi di pendopo Kecamatan pun menjadi gaduh.

“Saya ini warga sampean (red-jawa) pak Camat, kenapa dibentak bentak,” kata salah satu warga lantang yang dikuti oleh warga lainnya.

SA salah satu warga dusun Maduran yang juga hadir pada mediasi itu, menyayangkan dan sangat kecewa terhadap ucapan camat. Katanya, Camat seharusnya menjadi penengah pada setiap persoalan yang dikeluhkan dan diadukan warga

“Bukan arogan gitu, itu kan arogan, kami kecewa atas perlakuan pak camat, kami ini kan juga rakyatnya,” katanya dengan nada tegas.

Roni pendamping warga mengatakan, berdasarkan surat pengaduan di tahun lalu 2023 yakni masyarakat berkeinginan agar kandang ayam petelur itu segera di tutup. Sebab, menimbulkan banyak lalat.

Sementara, Zulfam Pemilik kandang Ayam bertelur saat mediasi menyampaikan, permintaan maaf serta mengakui kalau masih ada lalat disekitar kandang dan berjanji akan segera membersihkan.

“Mohon maaf atas ketidaknyamanan warga karena keberadaan lalat dan terkait perijinan usaha, kami sudah ada dan lengkap.” akunya.

Tampak hadir dalam acara mediasi itu, Kapolsek Balung Iptu Dwi Sugianto dan beberapa anggota Polsek, Babinsa Desa Tutul serta beberapa perwakilan warga sekitar kandang ayam petelur.

Pewarta : Zainal. A
Editor : Wahyudiono