BerandaOpiniConflict of Interest Janin Korupsi

Conflict of Interest Janin Korupsi

- Advertisement -spot_img

Oleh : Badril Umam (Direktur Utama Pelita Media Group).

Menempati posisi penting. Hirarki tertinggi. Telunjuknya, punya pengaruh memerintah, memutuskan. Mutlak, disebut hak prerogatif. Kemudian, bersikap seenak hati. Keluar dari norma. Melompati regulasi yang ada. Mencari untung, untuk pribadi dan kelompok. Begituan, watak koruptor.

Konflik kepentingan, menjadi pintu utama mengeruk kekayaan negara. Proyek pemerintah, dibagi ke sanak famili. Sahabat dan kawan, kebagian lahan. Bagi orang luar, bisa terima garapan, tapi jangan lupa sertakan fee. Begini, jelas dan murni korupsi.

Perilakunya, bermula menempatkan orang-orang yang dipercayai, duduk di kursi pos strategis. Tak hanya di lingkungan pemerintahan. Organisasi samping, juga disusupi bagian keluarga. Anak mantu, dipaksa duduk menguasai. Tim sukses, bertugas merebut kendali, mengamankan jalan. Semua dilakukan, jelas untuk mengokohkan ambisi. Tapi sejatinya, itu yang menggerogoti.

Umumnya, bibit korupsi muncul, ketika ada peluang menggiurkan. Bisa saja seperti ini. Butuh dukungan orang profesional, akademisi, namun tak perlu bayar duit pribadi. Kemudian, dibarter dengan siasat ‘bayar’ pakai lahan negara. Disuruh garap, dibuat kebun, sebagai pengganti duit jasa dukungan.

Idealnya, pemimpin berintegritas, jika ada lahan kosong punya negara, supaya bisa produktif, diumumkan ke publik. Disampaikan, layaknya sayembara. Publik bebas beradu konsep. Bagi mereka yang terbaik, dipersilahkan menggarapnya. Tidak selintutan. Nah, begitu yang dimaksud menghindari conflict of interest.

Sekali lagi, tidak sembunyi-sembunyi. Tiba-tiba MoU. Tanpa prosedur yang jelas. Sudah menunjuk rekanan swasta. Tambah parah, tak selaras dengan perencanaan pembangunan daerahnya. Peraturan pun ditabraknya. Kemudian, boleh dong publik bertanya, ada apa ini?

Sebagai media massa. Pelitaonline.co, berkewajiban mengingatkan masyarakat, juga mengedukasi. Semisal, menemukan pemimpin dengan tanda-tanda begini, wajib mata kita bersama-sama memelototi. Perlu dikhawatirkan, ada persekongkolan jahat, para koruptor pemburu rente.

Semua patut belajar dari pengalaman. Terlebih, ada teori yang menegaskan, bahwa conflict of interest janin dari korupsi.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

#TRENDING TOPIC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini