Iklan Floating Google AdSense (Diperbaiki)
×

Cara Mengatur Keuangan di Era Harga Naik Tapi Gaji Tetap Segitu

Menurut survei OJK 2024, hanya 38% masyarakat Indonesia yang rutin membuat anggaran bulanan. Padahal, anggaran membantu Anda melihat ke mana uang Anda pergi dan mencegah pengeluaran berlebihan. Gunakan aplikasi seperti Money Lover atau Wallet untuk melacak pengeluaran secara real-time.

2. Prioritaskan Dana Darurat

Dana darurat adalah penyelamat saat situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis mendadak. Idealnya, dana darurat mencakup 3-6 bulan pengeluaran rutin. Misalnya, jika pengeluaran bulanan Anda Rp5 juta, sisihkan Rp15-30 juta sebagai dana darurat.

Tren terkini menunjukkan banyak orang beralih ke deposito berjangka atau reksa dana pasar uang untuk menyimpan dana darurat karena bunga lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa. Menurut Bareksa, reksa dana pasar uang memberikan imbal hasil rata-rata 4-5% per tahun pada 2024, lebih baik daripada tabungan konvensional.

3. Kurangi Pengeluaran yang Tidak Perlu

Di era harga naik, penting untuk mengidentifikasi pengeluaran yang bisa dipangkas. Berikut adalah beberapa cara praktis:

  • Batasi langganan digital: Netflix, Spotify, atau aplikasi berbayar lainnya bisa memakan hingga Rp500 ribu per bulan. Pilih satu atau dua yang benar-benar Anda gunakan.
  • Masak di rumah: Harga makanan di luar naik 7% pada 2024 (BPS). Memasak bisa menghemat hingga 50% biaya makan.
  • Gunakan promo dan diskon: Manfaatkan cashback dari dompet digital seperti GoPay atau ShopeePay untuk belanja kebutuhan.

Menurut laporan McKinsey 2024, 62% konsumen Indonesia kini lebih selektif dalam berbelanja karena tekanan inflasi. Dengan memprioritaskan kebutuhan, Anda bisa mengalokasikan lebih banyak dana untuk tabungan atau investasi.

4. Cari Sumber Pendapatan Tambahan

Gaji yang stagnan mendorong banyak orang mencari pendapatan sampingan. Tren side hustle semakin populer di Indonesia, dengan 45% pekerja kantoran memiliki pekerjaan sampingan pada 2024 (laporan JobStreet). Beberapa ide yang bisa dicoba:

  • Freelance online: Menulis, desain grafis, atau manajemen media sosial melalui platform seperti Upwork atau Fiverr.
  • Jualan online: Manfaatkan marketplace seperti Shopee atau Tokopedia untuk menjual produk fisik atau digital.
  • Konten kreator: Buat konten di TikTok atau YouTube tentang topik yang Anda kuasai, seperti memasak atau keuangan.

Pendapatan tambahan ini bisa digunakan untuk menambah dana darurat, investasi, atau melunasi utang lebih cepat.

5. Mulai Berinvestasi untuk Masa Depan

Investasi adalah cara mengatur keuangan jangka panjang untuk melawan inflasi. Dengan imbal hasil yang lebih tinggi daripada tabungan, investasi membantu uang Anda tumbuh. Beberapa opsi investasi populer di 2025:

  • Reksa dana saham: Cocok untuk jangka panjang dengan imbal hasil rata-rata 10-12% per tahun (data Infovesta 2024).
  • Emas: Harga emas naik 15% pada 2024, menjadikannya aset aman di tengah ketidakpastian ekonomi.
  • Obligasi negara: Obligasi Ritel Indonesia (ORI) menawarkan bunga 6-7% per tahun, lebih stabil daripada saham.

Mulailah dengan nominal kecil, seperti Rp100 ribu per bulan, melalui platform seperti Bibit atau Ajaib. Pastikan Anda memahami risiko sebelum berinvestasi.

6. Kelola Utang dengan Bijak

Utang bisa menjadi beban besar jika tidak dikelola dengan baik. Prioritaskan pelunasan utang dengan bunga tinggi, seperti kartu kredit yang bunganya bisa mencapai 24% per tahun. Gunakan metode snowball (lunas utang kecil dulu) atau avalanche (lunas utang dengan bunga tertinggi dulu) untuk mempercepat pelunasan.

Menurut OJK, rasio utang rumah tangga Indonesia mencapai 17% dari PDB pada 2024. Untuk menghindari jebakan utang, pastikan cicilan bulanan tidak melebihi 30% dari pendapatan Anda.

Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA

Temukan Berita Terbaru: Google News

Halaman: 1 2 3
Berita Serupa