
Menurut survei OJK 2024, hanya 38% masyarakat Indonesia yang rutin membuat anggaran bulanan. Padahal, anggaran membantu Anda melihat ke mana uang Anda pergi dan mencegah pengeluaran berlebihan. Gunakan aplikasi seperti Money Lover atau Wallet untuk melacak pengeluaran secara real-time.
Dana darurat adalah penyelamat saat situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis mendadak. Idealnya, dana darurat mencakup 3-6 bulan pengeluaran rutin. Misalnya, jika pengeluaran bulanan Anda Rp5 juta, sisihkan Rp15-30 juta sebagai dana darurat.
Tren terkini menunjukkan banyak orang beralih ke deposito berjangka atau reksa dana pasar uang untuk menyimpan dana darurat karena bunga lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa. Menurut Bareksa, reksa dana pasar uang memberikan imbal hasil rata-rata 4-5% per tahun pada 2024, lebih baik daripada tabungan konvensional.
Di era harga naik, penting untuk mengidentifikasi pengeluaran yang bisa dipangkas. Berikut adalah beberapa cara praktis:
Menurut laporan McKinsey 2024, 62% konsumen Indonesia kini lebih selektif dalam berbelanja karena tekanan inflasi. Dengan memprioritaskan kebutuhan, Anda bisa mengalokasikan lebih banyak dana untuk tabungan atau investasi.
Gaji yang stagnan mendorong banyak orang mencari pendapatan sampingan. Tren side hustle semakin populer di Indonesia, dengan 45% pekerja kantoran memiliki pekerjaan sampingan pada 2024 (laporan JobStreet). Beberapa ide yang bisa dicoba:
Pendapatan tambahan ini bisa digunakan untuk menambah dana darurat, investasi, atau melunasi utang lebih cepat.
Investasi adalah cara mengatur keuangan jangka panjang untuk melawan inflasi. Dengan imbal hasil yang lebih tinggi daripada tabungan, investasi membantu uang Anda tumbuh. Beberapa opsi investasi populer di 2025:
Mulailah dengan nominal kecil, seperti Rp100 ribu per bulan, melalui platform seperti Bibit atau Ajaib. Pastikan Anda memahami risiko sebelum berinvestasi.
Utang bisa menjadi beban besar jika tidak dikelola dengan baik. Prioritaskan pelunasan utang dengan bunga tinggi, seperti kartu kredit yang bunganya bisa mencapai 24% per tahun. Gunakan metode snowball (lunas utang kecil dulu) atau avalanche (lunas utang dengan bunga tertinggi dulu) untuk mempercepat pelunasan.
Menurut OJK, rasio utang rumah tangga Indonesia mencapai 17% dari PDB pada 2024. Untuk menghindari jebakan utang, pastikan cicilan bulanan tidak melebihi 30% dari pendapatan Anda.
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News