JEMBER, Pelitaonline.co – DPRD Kabupaten Jember menggelar Paripurna tentang jawaban Bupati atas Pandangan Umum Fraksi Dalam Menanggapi Nota Pengantar Raperda Tentang LPP APBD Tahun Anggaran 2021 , Rabu (20/7/2022).
Dihadapan anggota parlemen, Bupati Jember Hendy Siswanto mengakui bahwa banyak sekali proyek pengaspalan Jalan dengan anggaran 664 Miliar, dengan skema tahun jamak alias Multiyears mengalami kerusakan seusai diperbaiki oleh rekanan.
“Pengaspalan jalan berlubang yang telah dilakukan dengan sistem tahun jamak masih ada laporan dari rakyat bahwa jalan sudah mengelupas. Untuk kualitas pekerjaan selalu dilakukan pengawasan baik yang dilakukan oleh konsultan pengawas maupun oleh tim teknis dari internal dinas terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia,” ujarnya.
Menurutnya, Bupati Jember Hendy menyebut, beberapa kerusakan yang disebabkan karena adanya kendaraan Over Loading (odol) yang melebihi kapasitas, melewati jalan yang baru selesai diperbaiki.
Tetapi, kerusakan-kerusakan tersebut segera diperbaiki kembali oleh penyedia, apabila pekerjaan sudah diserahterimakan, maka kepada penyedia diberlakukan menyertakan jaminan pemeliharaan selama 1 tahun.
“Hal itu, kita lakukan sebagai bentuk kehati-hatian dalam melaksanakan kegiatan Proyek jalan Multiyears,” ucap Hendy
Hendy pun mengaku, dari 30 paket pekerjaan peningkatan jalan dengan metode Multiyears yang sudah tuntas, baru sebanyak 20 paket, sementara sisanya masih tahap pengerjaan. Sedangkan 10 paket pekerjaan dalam proses penyelesaian.
“Untuk paket pekerjaan yang belum selesai sampai akhir kontrak, sesuai dengan Perpres tentang Pengadaan Barang/Jasa maka akan diberikan kesempatan kepada penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai surat permohonan, sampai 50 hari kalender, dalam masa pemberian kesempatan ini penyedia dikenakan denda,” katanya.
Sementara Ketua Komisi C DPRD Jember Budi Wicaksono dari 10 perusahaan yang masih tahap pekerjaan, ada 6 kontraktor Multiyears yang progresnya dibawah 70 persen. “Enam perusahaan itu, anjlok capaiannya, ada yang cuma 60 persen, bahkan ada yang cuma 40 persen progresnya,” terang Budi.
Pria yang akrab disapa Budi Ping ini juga mengungkapkan bahwa dari hasil pantauan di lapangan, setidaknya ada 12 hingga 14 lokasi yang telah mengalami kerusakan, mulai dari mengelupas hingga aspalnya retak-retak, juga mengalami Sleding (geser) seperti di kecamatan Umbulsari, Ambulu, Wuluhan, Kencong, Sumberjambe.
“Yang di Sumberjambe lokasinya dekatnya Rel Kereta Api dan masih banyak lagi, pokoknya lokasinya ada sekitar 14 titik,” katanya
Legislator Fraksi Nasdem ini memaparkan banyak faktor yang menjadi penyebab lambatnya pengaspalan Jalan tersebut. Mulai dari suplai produksi yang terbatas hingga medan proyek sangat sempit.
“Seperti di Sumberbaru itu lahan, soalnya mobil tidak bisa putar balik, jadi cuma berjalan satu arah, jadi mobilnya jalannya mundur, akibatnya pekerjaan tidak bisa maksimal,” papar Budi Ping
Jika seluruh paket kata pekerjaan telah beres semua, kata Budi, pihaknya akan melakukan pengawasan ekstra, terhadap masa perawatan selama satu tahun. Karena banyak alat transportasi berat sering melintas.
“Banyak Odol yang lewat melebihi kapasitas lewat dan itu tanggung jawab Bupati, bagaimana langkah kongkrit untuk diintruksikan kepada SKPD terkait.” Pungkasnya. (Awi/Yud)