Peran Masyarakat dan Media Sosial Atas Kasus Bullying Siswa SD di Samarinda
Media sosial berperan besar dalam mengungkap kasus bullying. Kasus di Samarinda ini pertama kali viral melalui unggahan orang tua korban di platform X, yang kemudian memicu tindakan cepat dari polisi dan sekolah. Namun, media sosial juga bisa memperburuk situasi jika tidak dikelola dengan baik. Komentar negatif atau penyebaran video bullying bisa memperdalam trauma korban.
Masyarakat Samarinda bisa membantu dengan melaporkan kasus bullying ke pihak berwenang, seperti Dinas Pendidikan atau kepolisian, alih-alih hanya menyebarkannya di media sosial. Aplikasi pengaduan bullying, seperti yang diusulkan Ridwan Kamil di Jakarta, bisa jadi inspirasi untuk Samarinda.
Menuju Sekolah Aman di Samarinda
Kasus bullying siswa SD di Samarinda yang berujung dirawat inap adalah peringatan keras. Sekolah harus jadi tempat aman, bukan sumber ketakutan. Dengan pengawasan ketat, edukasi rutin, dan kerja sama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat, perundungan bisa dicegah. Anak-anak berhak belajar dan bermain tanpa rasa takut. Mari wujudkan lingkungan sekolah yang penuh empati dan saling menghormati di Samarinda.