Beruntung, kedua penumpang selamat dengan hanya luka ringan. “Mereka mengalami syok dan luka lecet. Setelah kejadian, keduanya langsung dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik untuk perawatan,” tambah Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik, Ipda Aswoko.
Fakta-Fakta Mengejutkan dari Insiden Ini
Berikut adalah beberapa poin penting yang berhasil dihimpun dari peristiwa BMW terjun dari Tol Gresik:
- Penyebab Utama: Ketergantungan pada Google Maps
Pengemudi mengaku hanya mengikuti petunjuk aplikasi tanpa memperhatikan kondisi jalan. Ruas tol yang belum tersambung itu sebenarnya sudah ditutup dengan barrier, tapi ada celah kecil yang biasanya digunakan kendaraan perawatan tol. - Kondisi Jalan yang Gelap
Malam itu, pencahayaan di sekitar lokasi minim, ditambah lagi kurangnya rambu peringatan yang jelas. Hal ini memperparah situasi bagi pengemudi yang tidak familiar dengan jalur. - Kerusakan Mobil dan Dampak
BMW tersebut mengalami kerusakan parah di bagian depan. Kerugian ditaksir mencapai Rp15 juta. Untungnya, mobil tidak menabrak pengguna jalan lain saat mendarat. - Respons Cepat Polisi
Satlantas Polres Gresik langsung melakukan olah TKP dan berencana berkoordinasi dengan pengelola tol untuk menambah pembatas serta rambu yang lebih jelas guna mencegah kejadian serupa.
Teknologi: Teman atau Musuh di Jalan?
Insiden ini memunculkan pertanyaan besar tentang penggunaan teknologi navigasi seperti Google Maps. Di satu sisi, aplikasi ini memudahkan perjalanan. Namun, di sisi lain, ketergantungan berlebihan bisa berakibat fatal, terutama di daerah dengan infrastruktur yang masih berkembang.
“Seharusnya pengemudi tidak hanya bergantung pada aplikasi. Mereka perlu waspada terhadap rambu-rambu jalan dan kondisi sekitar,” kata Aswoko, menekankan pentingnya kewaspadaan. Data terbaru menunjukkan bahwa Tol Krian-Gresik (dikenal juga sebagai Tol KLBM) memang belum sepenuhnya tersambung ke Tol Manyar, meskipun sudah beroperasi sejak 2020. Pembangunan yang terhenti ini menjadi jebakan bagi pengguna jalan yang tidak memahami situasi.