NGAWI, Pelitaonline.co – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka belum boleh digelar, mengingat Kabupaten Ngawi saat ini masih menerapkan PPKM Level 3, jadi pembelajarannya hanya melalui Dalam Jaringan (Daring) online.

Karena keterbatasan orang tua akhirnya banyak orang tua yang merasa kesulitan untuk mendampingi anaknya untuk belajar dari rumah. Dari itu tidak sedikit orang tua memilih alternatif yang efektif yakni melalui Bimbel selama KBM tatap muka belum digelar.

Seperti halnya Bimbingan Belajar (Bimbel) milik Arin, salah satu warga masyarakat Desa Ngancar, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, jumlah siswanya terus meningkat, ini karena tingginya minat orang tuanya untuk memilih bimbel sebagai alternatif selama pandemi.

“Ada peningkatan sekitar 30 persen Siswa baru yang mengikuti Bimbel dari sebelumnya. Itu karena, rata-rata orang tua merasa kesulitan saat mendampingi anaknya belajar Daring dari rumah,” ujar Arin, Selasa (27/7/2021).

Pemilik Bimbel yang juga pengampu di Madrasah ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Kedunggalar itu juga menerangkan, bahwa pembelajaran digelar setiap hari, untuk menghindari kerumunan, maka diterapkan beberapa sesi dengan pembatasan siswa dan Prokes.

“Untuk saat ini melayani tingkat Sekolah Dasar (SD). Memang pembelajaran secara Daring sendiri menurutnya memang kurang efektif jika dibandingkan dengan pembelajaran secara langsung,” katanya.

Sementara itu, Nurjanah salah satu orang tua siswa Bimbel Arin saat di lokasi mengaku keberadaan Bimbel sangat membantu sekali bagi orang tua yang mempunyai kesibukan atau Gaptek (Gagap Teknologi).

“Alhamdulillah malah terbantu, kadang anak saya susah untuk belajar serius di rumah, apalagi hanya melalui daring ribet dan juga kurang efektif, ya akhirnya tak titipkan di Bimbel sini, biar anak-anak juga tambah semangat belajarnya.” Tandasnya (Rid/Yud)