BOLA – Arsenal berhasil meraih gelar Liga Champions Wanita UEFA untuk kedua kalinya dalam sejarah klub setelah mengalahkan juara bertahan Barcelona dengan skor 1-0 di final yang digelar di Estadio Jose Alvalade, Lisbon, Sabtu (24/5/2025). Kemenangan dramatis ini mengakhiri paceklik panjang 18 tahun The Gunners tanpa trofi Eropa dan sekaligus menghentikan ambisi Barcelona untuk meraih tiga gelar berturut-turut
Pertandingan final yang berlangsung sengit akhirnya diputuskan oleh gol tunggal striker Swedia, Stina Blackstenius, pada menit ke-75. Blackstenius yang masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-67 bersama Beth Mead, langsung memberikan dampak besar dengan mencetak gol penentu kemenangan.
Aksi gol tersebut bermula dari umpan brilian Beth Mead yang memberikan reverse pass tepat kepada Blackstenius di kotak penalti. Dengan tenang dan dingin, striker berusia 29 tahun itu melepaskan tendangan diagonal rendah yang mengarah ke sudut kiri bawah gawang, melewati kiper Barcelona Catalina Coll. Gol ini menjadi yang kedua bagi Blackstenius di kompetisi musim ini setelah sebelumnya mencetak gol melawan Juventus pada November 2024.
Kehadiran Blackstenius dan Mead sebagai pemain pengganti terbukti menjadi keputusan taktis brilian dari pelatih Renee Slegers. Duo ini langsung mengubah dinamika permainan dan memberikan Arsenal senjata tambahan di lini serang yang sebelumnya kesulitan menembus pertahanan Barcelona yang solid.
Kemenangan Bersejarah di Tengah Dominasi Barcelona
Barcelona yang tampil sebagai favorit kuat memasuki pertandingan dengan catatan impresif, telah mencetak 19 gol dalam tiga pertandingan terakhir dan menjaga clean sheet dalam empat laga sebelumnya. Tim besutan pelatih yang dipimpin oleh pemain bintang seperti Aitana Bonmati dan Alexia Putellas ini sebenarnya menguasai jalannya pertandingan, terutama dalam hal penguasaan bola dan peluang.
Peluang terbaik Barcelona datang ketika Claudia Pina menghantam mistar gawang Arsenal di babak kedua, saat tim Catalan sedang dalam periode dominasi permainan. Sepanjang pertandingan, Barcelona juga menciptakan beberapa peluang berbahaya namun selalu gagal memanfaatkannya dengan baik. Ironisnya, ini menjadi pertandingan pertama dalam 41 laga terakhir di mana Barcelona gagal mencetak gol sama sekali.
Arsenal sendiri hampir unggul lebih dulu di menit ke-21 melalui gol bunuh diri Irene Paredes, namun wasit membatalkannya karena Frida Maanum berada dalam posisi offside saat memberikan umpan silang. Meskipun demikian, The Gunners berhasil mempertahankan strategi bertahan yang solid sambil menunggu momentum yang tepat untuk menyerang.
Slegers Bukti Kehebatan Pelatih Interim
Kemenangan bersejarah ini semakin istimewa karena diraih di bawah asuhan Renee Slegers, yang baru mengambil alih posisi pelatih interim pada Oktober 2024 setelah Jonas Eidevall mengundurkan diri. Slegers yang sebelumnya menjadi asisten pelatih, berhasil mentransformasi performa tim yang sebelumnya hanya meraih satu kemenangan dalam empat pertandingan awal WSL.
Di bawah kepemimpinan Slegers, Arsenal menunjukkan perkembangan luar biasa sepanjang kampanye Liga Champions. Tim ini berhasil melakukan comeback spektakuler melawan Real Madrid di perempat final setelah tertinggal 2-0 di leg pertama, kemudian meraih kemenangan impresif 4-1 atas Lyon yang telah delapan kali juara di semi-final.
Pencapaian Slegers ini membuktikan kemampuannya dalam menangani situasi tekanan tinggi dan momen-momen kritis sepanjang musim. Keputusannya untuk memasukkan Blackstenius dan Mead sebagai pemain pengganti di waktu yang tepat menjadi kunci kemenangan Arsenal dalam final ini.
Arsenal Satu-satunya Klub Inggris Peraih Gelar Ganda
Dengan kemenangan ini, Arsenal memperkuat posisinya sebagai satu-satunya klub Inggris yang berhasil meraih gelar Liga Champions Wanita lebih dari sekali. Gelar pertama mereka diraih pada musim 2006-2007 melalui gol Alex Scott di menit ke-91 melawan Umea asal Swedia, dengan total penonton di kedua leg final yang tidak mencapai 10.000 orang – kontras dengan antusiasme besar yang terlihat dalam final kali ini.
Perjalanan Arsenal menuju final musim ini dimulai dari babak kualifikasi pertama pada September, menunjukkan komitmen dan kerja keras tim untuk mencapai puncak kompetisi Eropa. Kemenangan ini melengkapi koleksi trofi Arsenal yang sudah mencakup 15 gelar liga, 14 Piala FA, dan tujuh Piala Liga.
Para pemain Arsenal yang didukung oleh sekitar 5.000 suporter yang hadir di Lisbon merayakan kemenangan dengan penuh emosi. Striker Alessia Russo yang menjadi top scorer WSL musim ini menyatakan bahwa tim percaya bisa meraih trofi sejak awal perjalanan Liga Champions mereka.
Kemenangan Arsenal atas Barcelona di final Liga Champions Wanita 2025 menjadi salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah sepak bola wanita Inggris. Kombinasi antara strategi taktis yang tepat, mental juara, dan keputusan brilian Renee Slegers berhasil mengalahkan tim terkuat di Eropa. Gol penentu Stina Blackstenius tidak hanya mengakhiri paceklik panjang Arsenal, tetapi juga membuktikan bahwa sepak bola wanita terus berkembang dengan kompetisi yang semakin ketat dan berkualitas tinggi.(UA/Red)
