ENSIKLOPEDIA – Di tengah kekhawatiran dunia akan perubahan iklim, sebuah fenomena unik di Antartika justru menjadi perhatian para ilmuwan. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa kotoran atau guano dari koloni penguin, khususnya Adelie, ternyata memiliki peran besar dalam pembentukan awan dan pengendalian suhu di wilayah tersebut.
Ketika puluhan ribu penguin hidup bersama, guano yang menumpuk menghasilkan gas amonia dalam jumlah besar. Konsentrasi amonia di dekat koloni ini bisa mencapai 13,5 bagian per miliar—lebih dari seribu kali lipat dibanding wilayah tanpa penguin. Bahkan, setelah para penguin bermigrasi, gas amonia tetap terdeteksi hingga satu bulan lamanya akibat sisa guano yang masih aktif melepaskan gas.

Amonia dari guano ini kemudian bereaksi dengan gas sulfur yang dilepaskan oleh fitoplankton laut membentuk partikel aerosol mikroskopis. Partikel ini menjadi inti kondensasi bagi uap air di udara, sehingga memicu pembentukan awan. Proses ini penting di Antartika, yang biasanya memiliki tingkat aerosol sangat rendah karena jauh dari sumber polusi manusia.
Awan yang terbentuk berperan sebagai selimut alami di atmosfer, membantu menahan panas agar tidak langsung mencapai permukaan bumi. Akibatnya, suhu permukaan tetap dingin dan es laut lebih stabil. Fenomena ini membentuk siklus ekologis: penguin membutuhkan ekosistem laut sehat yang terancam perubahan iklim, namun di sisi lain guano mereka justru membantu mengurangi dampak iklim tersebut.
Namun, keseimbangan ini bisa terganggu jika populasi penguin menurun akibat perubahan lingkungan. Jika jumlah penguin berkurang, produksi amonia juga menurun, sehingga pembentukan awan berkurang, suhu meningkat, dan habitat penguin semakin terancam.(UA/Red)