
Berita Terkini – Konflik agraria di Pati, Jawa Tengah, kembali memanas. Pada 7 Mei 2025, sejumlah rumah petani di Desa Pundenrejo, Kecamatan Tayu, dirusak sekelompok massa bertopeng. Kejadian ini viral di media sosial, memicu kemarahan publik dan pertanyaan besar: siapa dalang di balik aksi premanisme ini? Artikel ini mengupas tuntas peristiwa “Rumah Petani Dirusak Massa Bertopeng”, latar belakang konflik, dan dampaknya bagi warga Pati.
Pagi itu, sekitar pukul 07.15 WIB, puluhan orang tak dikenal datang ke Pundenrejo dengan tujuh truk dan minibus. Mereka mengenakan topeng, membawa alat berat, dan langsung merobohkan rumah petani. Dua warga yang sedang berada di lokasi diintimidasi, sementara bangunan seperti rumah joglo juang—tempat berkumpul petani—dihancurkan dengan tali dan tenaga massa. Aksi ini terekam dan menyebar luas di platform X, memicu gelombang kecaman.
Menurut kuasa hukum petani dari LBH Semarang, Dhika, pelaku bertindak sewenang-wenang tanpa menunjukkan dokumen resmi. Warga hanya bisa menyaksikan hancurnya tempat tinggal mereka. Polisi kini turun tangan, tapi hingga kini, identitas pelaku masih misterius. Kejadian ini bukan yang pertama. Pada Maret 2025, rumah joglo juang juga dirusak, menandakan eskalasi kekerasan di wilayah ini.
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News