
Pertarungan antara Artur Beterbiev (20-1, 20 KO) dan Dmitry Bivol (22-0, 11 KO) di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu malam, dimenangkan Bivol melalui keputusan mutlak (117-111, 119-109, 118-110). Bivol berhasil menyatukan empat gelar juara dunia kelas ringan (WBA, WBC, IBF, WBO).
Beterbiev, dikenal dengan kekuatan pukulannya, langsung melancarkan serangan agresif, terutama ke arah tubuh Bivol. Namun, Bivol dengan lincahnya mampu menghindari serangan-serangan tersebut.
Ia menggunakan footwork yang efektif dan pertahanan yang solid, sambil membalas dengan jab akurat yang terus menerus mengenai wajah Beterbiev. Seiring berjalannya ronde, Bivol semakin menguasai jalannya pertandingan.
Kombinasi jab-straight right nya terbukti efektif, membuat Beterbiev tampak limbung dan kesulitan mengembangkan serangannya. Di ronde-ronde akhir, Beterbiev terlihat kelelahan, sementara Bivol tetap mempertahankan ritme dan akurasi pukulannya.
Menurut laporan DAZN, Bivol mendaratkan 45% pukulan signifikan, jauh lebih tinggi daripada Beterbiev yang hanya 28%. Sumber lain seperti ESPN dan Boxing Scene juga mendukung gambaran ini, mencatat dominasi Bivol dalam hal akurasi dan efektifitas pukulan.
Data statistik dari ESPN menunjukkan keunggulan Bivol dalam hal akurasi pukulan signifikan (45% berbanding 28% untuk Beterbiev). Hal ini mendukung narasi dominasi Bivol dalam pertarungan tersebut. Berbagai media internasional memuji penampilan Bivol. The Ring menyebut kemenangan ini sebagai bukti bahwa tinju bukan hanya soal kekuatan, tetapi juga strategi dan kecerdasan.
BBC Sport membandingkan Bivol dengan legenda tinju seperti Andre Ward, sementara Sky Sports melihat Bivol sebagai pemimpin era baru tinju kelas ringan. Kemenangan ini juga mengakhiri rekor 20 KO beruntun Beterbiev, seperti yang dilaporkan oleh The Ring.
Kemenangan Bivol menjadikannya petinju pertama sejak 2012 yang menyatukan semua gelar juara kelas ringan. Ia menyatakan kesiapannya untuk menghadapi tantangan selanjutnya, bahkan hingga naik kelas ke cruiserweight. Sementara itu, Beterbiev belum memberikan pernyataan resmi mengenai masa depannya di dunia tinju, hanya menyatakan butuh waktu untuk pemulihan dan evaluasi.
Pertarungan ini menunjukkan pertarungan antara kekuatan mentah dan strategi brilian. Bivol, dengan pertahanan yang solid dan counter-punch yang efektif, berhasil mengalahkan Beterbiev yang dikenal dengan kekuatan pukulannya.
Kemenangan ini menandai sebuah perubahan paradigma dalam tinju modern, di mana strategi dan kecerdasan taktik menjadi kunci kesuksesan.
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News