
SITUBONDO, Pelitaonline.co – Ada upaya fraksi di DPRD Situbondo untuk mengalihkan anggaran program Situbondo Sehat Gratis (SEHATI) berbasis KTP Elektronik ke BPJS Kesehatan (UHC), Pemkab Situbondo dengan gigih memperjuangkan, agar program ini tetap ada.
Mengingat, Program layanan kesehatan gratis besutan Bupati Situbondo Karna Suswandi dan Wabup Nyai. Khoirani, dinilai sangat dibutuhkan masyarakat miskin yang tidak tercover pada jaminan kesehatan nasional atau JKN.
“Meskipun nantinya 100 persen penduduk Situbondo menjadi peserta BPJS Kesehatan. Program SEHATI tetap dibutuhkan untuk membiayai layanan yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, dr. Sandy Hendrayono, Kamis (18/7/2024)
Selain itu, kata dr. Sandy, ada layanan yang tidak bisa dibiayai oleh BPJS Kesehatan dan hanya bisa dibiayai oleh Program Sehati. Seperti, seperti kejadian luar biasa atau KLB, percobaan bunuh diri, kecelakaan tunggal dan layanan lainnya.
“Dan masyarakat miskin yang memanfaatkan Program SEHATI ini, sejak tahun 2021 hingga Juli 2024 sudah mencapai lebih dari 40 ribu orang. Artinya Program SEHATI ini sangat dibutuhkan masyarakat,” tuturnya.
Untuk diketahui, tambahnya, program SEHATI merupakan layanan kesehatan gratis berbasis KTP elektronik, program ini salah satu program prioritas Bupati Situbondo Karna Suswandi dan Wakil Bupati Khoirani.
“Program Sehati juga hadir untuk memangkas persyaratan yang terlalu birokratis, memudahkan masyarakat miskin mendapatkan pelayanan kesehatan gratis, rawat inap maupun rawat jalan,” tandasnya. (Ron/Adv)
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News