
“Kepala PLN Rayon Tanggul Enggan Temui Media, Malah Menyuruh Satpam Untuk menjawab”
JEMBER, Pelitaonline.co – Lengkap sudah Persoalan yang dialami pedagang Kaki Lima Tanggul yang mempunyai Lapak di jalan Raya Raung tepatnya berada di timur Pegadaian Tanggul.
Selain, lapak dagangan yang sudah ditempati untuk mengais rejeki puluhan tahun itu di bongkar oleh Muspika Tanggul. Pembongkaran Kwh Meter pelanggan pun dilakukan dan saat pembongkaran, pelanggan sebut PLN di anggap tidak tak sopan.
Pasalnya, tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu kepada pelanggan. Pembongkaran KwH meter disaat pedagang membersihkan barang dagangannya.
Seperti yang alami Aminah, salah satu pedagang yang mempunyai Lapak yang dibongkar. Dia mengatakan pembongkaran KWH meter oleh PLN tanpa adanya pemberitahuan dahulu. Bahkan Dia menyebut kalimat seperti “Rampok“
“PLN itu tiba tiba mutus (KH meter), mau bongkaran ini bulan Puasa, tidak menanti hari lebaran, katanya menanti lebaran, ini acaranya lain, ada apa dibalik itu, kan seperti Rampok ya,” kata Aminah dengan bahasa logat Madura, kesal, Rabu (5/4/2023).
Padahal, lanjut Aminah, waktu pembongkaran dirinya mengaku berada di lapaknya sedang bersihkan barang dagangannya. PLN tanpa permisi dan langsung membongkarnya.
“Saat itu, saya di tempat jualan, seenaknya saja melepas meteran, tanpa permisi dan tidak ada pemberitahuan kepada saya. Begitu saya tanya, katanya di suruh Bu Camat, padahal setiap bulan saya membayar dan kenapa seperti itu kelakuannya PLN,” ungkapnya, dengan nada kecewa.
Namun, ketika awak media hendak mengkonfirmasi perihal pembongkaran yang tidak ada pemberitahuan kepada pelanggan, Atik Maradani kepala kantor PLN Rayon Tanggul, tidak mau menemui.
Padahal Atik berada di ruangannya. Dia, malah menyuruh orang yang tidak berkompetensi dalam hal itu, dia adalah seorang Satpam bernama Septian, untuk memberikan jawaban kepada media yang sedang menunggu di ruang tunggu.
“Perintah dari pimpinannya, Bahwa kami cuma mengamankan meteran PKL tersebut, karena khawatir orang tersetrum,” ucapnya.
Soal tidak ada pemberitahuan, Atik melalui Septian mengakui, bahwa dari PLN Rayon Tanggul tidak ada pemberitahuan ke pelanggan (Aminah PKL).
“Memang dari PLN tanggul tidak ada pemberitahuan ke pelanggan PKL yang di gusur, karena surat, dari Kecamatan sangat mendadak, Oleh karena itu kami tidak bisa menyebarkan surat pemberitahuan tersebut.” Tandas Septian. (Yud)
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News