SIJUNJUNG, Pelitaonline.co – Akibat diguyur hujan deras sekitar 4 Jam kawasan Timpeh dan Batang kering Nagari Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat, banjir bandang.
Selain hujan lebat, juga Angin kencang yang mengakibatkan pepohonan yang ada di kawasan tersebut (Timpeh dan Kamang Baru) banyak yang tumbang, akibat Aliran Listrik Padam.
“Memang sejak menjelang sholat taraweh, kondisi cuaca di kawasan Timpeh di selimuti awan tebal diiringi dengan tiupan angin yang sangat kencang,” ujar Sedwi Harno Penjaga Sekolah SMPN 18 Sijunjung
Dan dini hari sekitar pukul 2 an hujan sangat lebat turun hingga Subuh. Karena begitu lebat nya hujan sehingga Air sampa tak tertampung. Maka terjadilah Banjir hingga ke jalan dan pemukiman serta menerjang sekolah SMPN 18 Sijunjung.
“Pagar sekolah roboh sepanjang 10 meter karena diterjang air yang cukup deras, mebeler tenggelam, juga buku pustaka dan peralatan elektronik terendam. Selain menenggelamkan peralatan sekolah, banjir juga membawa begitu banyak meterial sampah,” terangnya.
Sementara, Ari Hanggara Kepala Jorong Batang kering saat ditemui di lokasi banjir mengatakan beberapa ruas jalan Kabupaten yang berada kawasan Timpeh terendam setinggi 30 hingga 100 Centimeter dengan aliran arus cukup deras.
“Sehingga, masyarakat yang akan bekerja dan anak anak yang mau berangkat sekolah terhalang, di samping aktivitas masyarakat terganggu banjir juga merusak,”
Selain itu kata Ari, banjir juga menyebabkan jalan menjadi rusak dan berlubang di beberapa titik, mulai ruas batang kering Timpeh, akibat tergerus air. Sementara jalan di kawasan Jorong Batang kering kondisinya lebih Parah, diperkirakan sekitar 60 rumah terendam.
“Untuk warga terdampak akibat peristiwa ini lebih kurang 300 jiwa, untuk angka pastinya akan kami data kembali itu hanya data sementara,” tandasnya.
Oleh karena itu, sambung Ari, untuk pemerintah Nagari Kecamatan dan Kabupaten untuk segera mengirim bantuan dan mendirikan tenda darurat karena dapur masyarakat terdampak tidak bisa digunakan akibat terendam banjir.
“Saat ini masyarakat yang terdampak, membutuhkan makanan cepat saji dan pakaian ganti.” Pungkasnya. (Gus/Yud)