Iklan Floating Google AdSense (Diperbaiki)
×

Ketua Komisi A DPRD Jember Hadiri FGD Mahasiswa IP FISIP Unmuh di Sukowono

Ketua Komisi A DPRD Jember Tabroni (Baju Batik nomer dari kiri) usai acara foto bersama (foto: Nawawi)

JEMBER, Pelitaonline.co – Ketua Komisi A DPRD Tabroni, SE, hadiri
Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tata kelola pemerintahan kolaboratif yang digelar mahasiswa Ilmu Pemerintahan (IP) FISIP Unmuh Jember (Rabu, 04/08/2021).

Kegiatan yang digelar di Kantor Kecamatan Sukowono tersebut dilangsungkan dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Ternyata undangan secara tertulis yang disampaikan oleh teman-teman mahasiswa sangat direspon oleh pak Tabroni,” tutur Bakhtiawan Nusanto, SIP, MSi Dosen pembimbing mahasiswa dalam sambutannya.

Selain itu, sebagai Dosen dia sangat berterima kasih kepada Camat Sukowono dan Kepala Desa Sukosari atas keterlibatannya mensupport FGD ini dengan tema: Kolaborasi Pemerintah Desa, Bumdesa, dan UMKM Pandebesi Sukosari.

Terkait pemilihan tema ini, Bakhtiawan menjelaskan bahwa Prodi Ilmu Pemerintahan menerjunkan 5 orang  mahasiswa untuk melakukan praktik kerja di Kecamatan Sukowono. Salah satu desa yang menjadi praktik kolaborasinya, yaitu Desa Sukosari.

“Potensi desa di Sukosari ini sangat menarik. Ada produk kerajinan unggulan masyarakat, yaitu Pande Besi yang bisa dikolaborasikan dengan pemerintah desa dan BUMDES. Nah, acara mahasiswa hari ini bertujuan supaya kolaborasi itu bisa di kongkritkan,” terangnya.

Sementara itu, Tabroni di tengah kata sambutannya, mengkonfirmasi tentang kehadirannya dalam acara FGD tersebut terkait dengan kapasitasnya yang membawahi pemerintahan di Komisi A. Terutama bagaimana mendorong Bumdesa Sukosari menjadi lebih berkembang dan maju.

“Jadi saya hadir, terkait bagaimana pemerintah desa yang memiliki Bumdes mampu mensejahterakan rakyatnya. Dalam konteks ini saya apresiasi Universitas Muhammadiyah Jember melalui FGD ini mensupport, memfasilitasi supaya ada kemajuan di Desa,” jelasnya.

Sesuai dengan Undang-Undang Desa, lanjut dia, maka pemerintah desa diminta untuk mendirikan Bumdes. Tetapi, saat ini banyak Bumdes tidak bergerak walaupun sudah disupport oleh Dana Desa maupun dari dana Kabupaten.

“Oleh karena itu menjadi penting ketika sudah ada Bumdesnya, maka Bumdes mau usaha apa? tentunya Bumdes harus memperhatikan itu pada potensi lokalnya,” imbuhnya.

Lebih jauh Tabroni menjelaskan, bahwa Potensi lokal yang ada di desa Sukosari, adalah usaha kecil Pande Besi, “Maka, tugas Bumdes Sukosari mendorong UMKM Pandebesi ini supaya lebih berkembang. Bisa melalui manajemen produksinya, keuangannya sampai pada pemasarannya,” terang Tabroni Mengakhiri. (Awi/Yud)

Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA

Temukan Berita Terbaru: Google News

Berita Serupa