
Skandal “Viral Pabrik di China” ini mengajarkan kita bahwa dunia fesyen mewah tidak selalu seperti yang terlihat di permukaan. Harga tas branded yang selangit ternyata tidak sepenuhnya mencerminkan biaya produksi, melainkan strategi pemasaran dan citra merek. Bagi konsumen, ada beberapa langkah bijak yang bisa diambil:
Isu “Viral Pabrik di China” telah membuka mata kita tentang realitas di balik produksi tas branded. Dengan biaya produksi yang ternyata jauh lebih rendah dari harga jual, konsumen diajak untuk lebih kritis dalam memilih produk fesyen. Di tengah tren transparansi dan sustainability yang kian menguat pada 2025, merek-merek mewah perlu beradaptasi untuk mempertahankan kepercayaan pelanggan.
Bagi kita sebagai konsumen, ini adalah saat yang tepat untuk membuat keputusan belanja yang lebih cerdas—baik untuk dompet maupun untuk nilai yang kita junjung. Apakah Anda akan tetap setia pada tas branded impian, atau mulai melirik alternatif lain? Pilihan ada di tangan Anda!
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News