
TIPS – Setiap Idulfitri, selain hidangan ketupat dan opor, ada satu “menu” yang tak pernah absen: pertanyaan “Kapan Nikah?” dari saudara atau tetangga. Bagi para lajang, pertanyaan ini ibarat hujan di tengah kemarau datang tiba-tiba dan bikin basah kuyup. Tak jarang, momen silaturahmi yang seharusnya hangat berubah jadi ajang interogasi memalukan.
Tapi jangan khawatir! Kami punya daftar jawaban cerdas yang bisa kamu gunakan untuk “melawan” pertanyaan itu. Dari jawaban humor hingga filosofis, siapkan senjatamu agar Lebaran tahun ini tetap lancar tanpa tekanan!
Contoh Jawaban:
“Nikah itu kayak takjil buka puasa, harus ada waktu yang tepat. Kalau buru-buru, nanti keselek, Tante! Sabar dong, nunggu promo dari Allah.”
Efek: Bikin suasana cair dan mengalihkan tekanan ke candaan.
Contoh Jawaban:
“Menikah itu bukan tentang usia, tapi tentang kesiapan jiwa. Kata Imam Al-Ghazali, ‘Cinta dunia adalah pangkal segala kesalahan.’ Jadi, saya sedang fokus membersihkan hati dulu, Om.”
Efek: Bikin yang nanya mikir 7 turunan, sekalian dapat pahala nasihat.
Contoh Jawaban:
“Jodoh itu rahasia Allah, Tante. Saya sedang menunggu yang ditulis di Lauhul Mahfuz. Kalau dipaksa, nanti kualat kayak cerita Siti Nurbaya.”
Efek: Pakai dalil agama, langsung bungkam.
Contoh Jawaban:
“Lagi nunggu rezeki yang cukup. Eh, ngomong-ngomong, tabungan pendidikan cucu Tante udah berapa? Kan biar bisa kuliah di luar negeri!”
Efek: Alihkan topik ke masalah finansial mereka. Siapa takut?
Contoh Jawaban:
“Kata mbah dukun, jodoh saya masih numpang lewat di alam mimpi. Katanya, nanti datangnya pas bulan purnama ketiga di tahun ular.”
Efek: Bikin yang nanya bingung antara percaya atau nggak.
Contoh Jawaban:
“Insyaallah tahun depan! Tapi jangan bilang siapa-siapa ya, saya lagi persiapin surprise buat calonnya.”
Efek: Tahun depan tinggal bilang, “Eh, ternyata jodohnya kabur ke Mars!”
Contoh Jawaban:
“Sebenarnya, saya juga pengin segera. Tapi biar nggak salah pilih, doakan saja agar Allah pertemukan dengan yang terbaik.”
Efek: Bikin yang nanya merasa bersalah dan malah kasihan.
Pertanyaan “Kapan Nikah?” memang seperti tradisi Lebaran yang tak lekang waktu. Meski kadang menyebalkan, ingatlah bahwa niat saudara atau tetangga biasanya baik—walau cara bertanyanya bikin gregetan.
Dengan trik-trik di atas, kamu bisa menjawab tanpa harus merasa terpojok. Yang terpenting, jangan sampai pertanyaan itu mengganggu kebahagiaanmu di hari yang fitri. Ingat, nikah bukan kompetisi, dan hidupmu adalah cerita yang hanya Allah dan kamu yang berhak menentukan alurnya.
Tutup dengan Senyuman:
“Mohon maaf lahir dan batin ya, Om-Tante. Tahun depan, kalau rezeki sudah di depan mata, saya kabari duluan!”.
Cuitan Redaksi
“Jodoh itu seperti takdir—datangnya pasti, tapi timing-nya sering ngegas.”
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News