Iklan Floating Google AdSense (Diperbaiki)
×

Update Perang India Pakistan: Ketegangan Memuncak di Perbatasan

Update Perang India Pakistan: Kronologi 9-11 Mei 2025

Pada 9 Mei, ledakan mengguncang Kashmir India dan kota suci Sikh, Amritsar, Punjab. Militer India melaporkan menembak jatuh drone Pakistan dalam pertempuran sengit. India mengklaim Pakistan meluncurkan serangan di 11 lokasi, termasuk Uri dan Poonch, melanggar gencatan senjata.

Pakistan membantah, menyebut India memprovokasi dengan serangan udara di wilayahnya. Warga sipil di Kashmir terpaksa mengungsi. Banyak desa di perbatasan kosong, rumah-rumah rusak akibat artileri. Media India, seperti India Today, melaporkan sistem misil permukaan-ke-udara diaktifkan untuk menangkal ancaman.

Sementara itu, India mengumumkan langkah diplomatik keras. Mereka berencana mendesak IMF untuk memblokir pendanaan ke Pakistan, menuduh negara itu mendukung terorisme. Pakistan menanggapi dengan melarang media India dan beberapa situs lokal seperti The Wire, mempersulit akses informasi. Situasi ini memperumit update perang India Pakistan, karena narasi kedua pihak sulit diverifikasi.

10 Mei: Pakistan Luncurkan “Operation Bunyan-un-Marsoos”

Pagi hari 10 Mei, Pakistan mengumumkan “Operation Bunyan-un-Marsoos” sebagai respons terhadap dugaan serangan India ke pangkalan udara mereka. Juru bicara militer Pakistan menyatakan negara mereka kini “berperang” dengan India.

Serangan Pakistan menargetkan instalasi militer India di Srinagar dan sekitarnya. India melaporkan berhasil menetralkan misil dan drone Pakistan, tetapi pertempuran sengit terjadi di udara dan darat. Blackout listrik dan sirene serangan udara menggema di kedua sisi perbatasan. Bahkan, Liga Premier India (IPL) terpaksa ditunda akibat ketegangan ini.

Dampak kemanusiaan semakin nyata. Di Poonch, Kashmir, warga lokal melaporkan dua anak kembar berusia 11 tahun tewas akibat penembakan Pakistan. Di sisi lain, pemimpin Jaish-e-Mohammed, Masood Azhar, mengklaim 10 kerabatnya, termasuk lima anak, tewas dalam serangan India. Data dari The Guardian menyebutkan setidaknya 26 orang tewas dan 46 luka-luka sejak eskalasi dimulai.

Update Perang India Pakistan 11 Mei: Dunia Waswas, Mediasi Sulit

Hingga 11 Mei, belum ada laporan resmi tentang pertempuran besar, tetapi ketegangan tetap tinggi. Dunia internasional bereaksi. China dan Rusia meminta kedua negara menahan diri. Inggris, melalui Menteri Luar Negeri David Lammy, menegaskan bahwa eskalasi tidak akan menguntungkan siapa pun.

AS, di bawah Menteri Luar Negeri Marco Rubio, mendukung hak India untuk membela diri tetapi mendesak de-eskalasi. Namun, mediasi terasa sulit. Analis konflik dari International Crisis Group, Praveen Donthi, memperingatkan bahwa tanpa intervensi serius dari AS, situasi bisa memburuk.

Update perang India Pakistan juga menyoroti ancaman nuklir. Pakistan secara terbuka menyebut “bahaya nyata” perang nuklir. Kedua negara memiliki arsenal nuklir yang signifikan, membuat dunia waswas. Meski begitu, beberapa analis menilai ancaman ini lebih sebagai retorika untuk menekan lawan.

Dampak dan Apa yang Perlu Diwaspadai

Eskalasi ini bukan hanya soal militer, tetapi juga berdampak luas:

  • Krisis Kemanusiaan: Ribuan warga Kashmir mengungsi. Desa-desa di perbatasan hancur, dan akses ke kebutuhan dasar terbatas.
  • Disinformasi: Media sosial memperburuk situasi dengan klaim tak terverifikasi. Situs independen diblokir, menyulitkan pelaporan objektif.
  • Ekonomi dan Diplomasi: India menutup wilayah udara untuk penerbangan Pakistan, dan langkah ke IMF bisa melemahkan ekonomi Pakistan.

Ke depan, dunia perlu memperhatikan potensi eskalasi lebih lanjut. Jika pertempuran meluas ke wilayah seperti Punjab atau Rawalpindi, dampaknya bisa katastrofik. Komunitas internasional, terutama AS dan PBB, harus bergerak cepat untuk memediasi sebelum situasi tak terkendali.

Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA

Temukan Berita Terbaru: Google News

Halaman: 1 2 3
Berita Serupa