SITUBONDO, Pelitaonline.co – Persentase kasus positif Covid-19 beberapa waktu terkahir di Situbondo terus mengalami peningkatan. Hingga kemarin, pada Sabtu (19/6/2021), total ada 2698 kasus.
Menyikapi hal itu, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Situbondo menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) untuk mengevaluasi Penanganan Covid-19 yang dilangsungkan di di Pendopo Graha Amukti Praja, Minggu (20/6/2021).
Bupati Situbondo, H. Karna Suswandi mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan kepada Direktur RSUD dr Abdoer Rahem, RSUD Asembagus dan RSUD Besuki untuk menambah tempat tidur (bed, red) di ruangan ICU dan isolasi.
“Saya sudah sampaikan agar ditambah (tempat tidur -red). Seperi di RSUD Asembagus itu ada 8 bed di ruang ICU dan 14 bed di ruang isolasi,” katanya.
Tak hanya itu, pihaknya juga telah menyampaikan kepada seluruh Kepala Puskesmas se-Situbondo untuk membuat ruang isolasi bagi pasien penderita Covid-19.
“Saya harap ada 3 hingga 4 ruangan per Puskesmas,” tambahnya.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Kota Santri ini mengungkapkan, pihaknya juga telah mengirimkan Surat Edaran (SE) kepada pondok pesantren (Ponpes) dan lembaga pendidikan lainnya agar membatasi kegiatan-kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan banyak orang.
“SE nya sudah kita kirim ke kecamatan, dan sudah saya sampaikan agar segera dikirim,” tegasnya.
Bupati yang akrab disapa Bung Karna ini juga berpesan kepada Satgas Covid-19, untuk terus menyosialisasikan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat Situbondo.
“Harus semakin intens, karena vaksinasi ini untuk menjadi kita dari virus corona. Bahkan ada satu desa yang dimana warganya menolak untuk divaksin, tentu ini harus segera dicarikan solusi,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kapolres Situbondo, AKBP Imam Rifai menyarankan, dalam penegakan protokol kesehatan Satgas Covid-19 agar menggandeng tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat yang berpengaruh di setiap desa.
“Biasanya, warga itu bisa patuh ketika ada tokoh agama yang dihormati,” terangnya.
Mantan Penyidik KPK ini menekankan, penggunaan media sosial dalam menegakkan protokol kesehatan.
“Dengan begitu saya yakin akan timbul kesadaran dari masyarakat akan bahayanya virus corona ini,” pungkasnya. (Ron/Hms)