Iklan Floating Google AdSense (Diperbaiki)
×

Tradisi Unik dan Penuh Makna Perayaan Idul Fitri di Berbagai Belahan Dunia

ENSIKLOPEDIA– Idul Fitri, atau Lebaran, adalah momen kemenangan spiritual setelah sebulan berpuasa Ramadan. Meski memiliki akar agama yang sama, perayaannya diwarnai keunikan budaya lokal di berbagai negara. Dari Asia hingga Eropa, tradisi ini mencerminkan harmoni antara nilai Islam dan kearifan setempat. Berikut ragam tradisi unik yang sarat makna dari berbagai belahan dunia.

1. Indonesia: Mudik dan Ketupat

Di Indonesia, tradisi mudik menjadi salah satu momen paling dinanti. Setelah sebulan berpuasa, banyak orang yang pulang ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga. Selain itu, ketupat menjadi hidangan khas yang disajikan, melambangkan kesucian dan kebersamaan. Masyarakat juga saling bermaaf-maafan, memperkuat tali silaturahmi.

2. Malaysia: Open House

Di Malaysia, tradisi open house sangat populer. Selama Idul Fitri, rumah-rumah dibuka untuk menerima tamu dari berbagai latar belakang, tanpa memandang agama. Hidangan lezat seperti rendang, lemang, dan kuih-muih disajikan, menciptakan suasana kebersamaan dan toleransi antarumat beragama.

3. Turki: Bayram dan Zakat

Di Turki, Idul Fitri dikenal sebagai Ramazan Bayramı. Tradisi ini melibatkan kunjungan ke makam keluarga, memberikan zakat, dan menyajikan hidangan khas seperti baklava dan kebab. Masyarakat juga saling mengunjungi dan memberikan hadiah kepada anak-anak.

4. Mesir: Kue Kahk

Di Mesir, Idul Fitri dirayakan dengan menyajikan kue khas bernama Kahk. Kue ini terbuat dari tepung, gula, dan kacang, dan biasanya dihias dengan gula bubuk. Masyarakat juga mengunjungi keluarga dan teman-teman untuk saling bermaaf-maafan.

5. Pakistan: Eidi

Di Pakistan, tradisi Eidi menjadi bagian penting dari perayaan Idul Fitri. Anak-anak dan orang dewasa menerima uang atau hadiah dari orang tua dan kerabat sebagai tanda kasih sayang. Masyarakat juga mengadakan shalat Idul Fitri di masjid dan menyajikan hidangan khas seperti biryani dan kebab.

6. Bangladesh: Shari dan Pitha

Di Bangladesh, wanita mengenakan shari (pakaian tradisional) yang indah saat merayakan Idul Fitri. Selain itu, pitha (kue tradisional) menjadi hidangan khas yang disajikan. Masyarakat saling mengunjungi dan berbagi makanan sebagai simbol kebersamaan.

7. Nigeria: Sallah dan Daging Kurban

Di Nigeria, Idul Fitri dikenal sebagai Sallah. Masyarakat merayakannya dengan menyembelih hewan kurban dan membagikan daging kepada yang membutuhkan. Selain itu, mereka juga mengadakan shalat Idul Fitri di lapangan terbuka dan mengunjungi keluarga.

8. Arab Saudi: Tradisi Keluarga

Di Arab Saudi, Idul Fitri adalah waktu untuk berkumpul bersama keluarga. Masyarakat mengunjungi kerabat dan teman-teman, serta menyajikan hidangan khas seperti kabsa. Selain itu, mereka juga memberikan hadiah kepada anak-anak dan saling bermaaf-maafan.

9. India: Id Ka Chand

Di India, perayaan Idul Fitri dimulai dengan melihat bulan baru, yang dikenal sebagai Id Ka Chand. Masyarakat berkumpul untuk shalat Idul Fitri dan menyajikan hidangan khas seperti biryani dan sewai (mi manis). Tradisi saling berkunjung dan memberikan hadiah juga sangat umum.

10. Suriah: Tradisi Keluarga dan Makanan

Di Suriah, Idul Fitri dirayakan dengan mengunjungi keluarga dan teman-teman. Masyarakat menyajikan hidangan khas seperti maamoul (kue isi kurma) dan kebab. Selain itu, mereka juga mengadakan shalat Idul Fitri di masjid dan saling bermaaf-maafan.

11. Yordania: Kue Maamoul

Di Yordania, kue maamoul menjadi hidangan khas saat Idul Fitri. Kue ini terbuat dari tepung dan diisi dengan kacang atau kurma. Masyarakat juga mengadakan shalat Idul Fitri dan saling mengunjungi untuk mempererat hubungan antar keluarga.

12. Filipina: Pahiyas Festival

Di Filipina, meskipun Idul Fitri tidak dirayakan secara luas, komunitas Muslim merayakannya dengan mengadakan shalat dan menyajikan hidangan khas. Di beberapa daerah, festival Pahiyas yang merayakan hasil panen juga diadakan bersamaan dengan Idul Fitri, menciptakan suasana meriah.

Tradisi Idul Fitri di berbagai negara tidak hanya mencerminkan kekayaan budaya, tetapi juga nilai universal seperti kebersamaan, toleransi, dan syukur. Dari Jakarta hingga Dublin, momen ini menjadi bukti bahwa kebhinekaan justru memperkaya makna spiritualitas. Sebagaimana disampaikan Rasulullah SAW, Perbedaan dalam umatku adalah rahmat dan tradisi Lebaran global adalah manifestasinya. (*/red)

Cuitan Redaksi : Selamat merayakan Idul Fitri, semoga kebahagiaan dan kedamaian menyertai kita semua.

Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA

Temukan Berita Terbaru: Google News

Berita Serupa
Exit mobile version