Iklan Floating Google AdSense (Diperbaiki)
×

Tolak UU Cipta Kerja, DPK GMNI Jember Geruduk DPRD

Mahasiswa yang tergabung di GMNI menuju ke bundaran setelah gagal beraudensi bersama DPRD (foto: Yudi)

“UU Cipta Kerja adalah bukti Pemerintah dan DPR mengkhianati rakyat”

JEMBER, Pelitaonline.coPuluhan mahasiswa yang tergabung dalam Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Fakultas Hukum UNEJ, Jumat (3/4/2023) mendatangi kantor DPRD setempat.

Mereka, berjalan kaki mendatangi kantor DPRD dengan membawa Atribut organisasi berupa Bendera dan Baliho yang bertuliskan “UU Cipta Kerja adalah bukti Pemerintah dan DPR mengkhianati rakyat”

Kedatangan Mahasiswa Hukum UNEJ  yang tergabung dalam organisasi mahasiswa GMNI ini, guna mengajak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember untuk berdiskusi dan Beraudensi, setelah menyetujui disahkannya UU Cipta Kerja Kerja.

Namun, mimik kekecewaan terlihat dari wajah beberapa perwakilan organisasi mahasiswa ini, setelah keluar dari ruangan Bamus. Pasalnya, Anggota Fraksi banyak yang tidak hadir. Hanya ada 3 fraksi yang hadir yakni PKB, PKS dan PDI Perjuangan.

“Dengan ketidakhadiran fraksi, menunjukkan ketidaksiapannya DPRD untuk diajak Berdiskusi dan Beraudensi. Maka dari itu, kami menyatakan akan datang yang lebih banyak lagi,” ungkap Ahmad Sukir Koordinator aksi dalam orasinya, Senin (3/4/2023).

Sukir mengatakan, aksi ini juga sebagai bentuk penolakan atas disahkannya Undang Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law. Karena, Dewan Pengurus Komisariat GMNI Jember menilai Omnibus sangat merugikan rakyat kecil.

“Sehingga, sebagai organisasi perjuangan, GMNI secara tegas menolak UU Cipta Kerja,” katanya.

Sukir juga menyebut bahwa, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai lembaga legislatif justru berkhianat kepada rakyat, juga kepada konstitusi dengan mendukung dan mengesahkan Perppu menjadi UU Cipta Kerja pada tanggal 21 Maret 2023.

Kemudian, Salah satu orator perempuan Zahrin di hadapan masa aksi menyampaikan, bahwa salah satu anggota DPR dari perwakilan fraksi, disebut sedang tidur. Padahal hari ini hari aktif, “Apakah kawan-kawan terima?,” sontak pendemo berteriaknya dengan jawaban yang lantang “tidak”. (Yud)

Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA

Temukan Berita Terbaru: Google News

Berita Serupa