Iklan Floating Google AdSense (Diperbaiki)
×

Terpengaruh Politik Desa BUMDes di Jember Sulit Berkembang

Alifatul Lailiyah, Pendamping Tenaga Ahli (TA) Pengembangan Ekonomi Desa dan Tenaga Pendamping Profesional  Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (TPP P3MD) Kabupaten Jember. (foto : Nawawi)

JEMBER, Pelitaonline.co – Banyaknya BUMDes di Kabupaten Jember kesulitan untuk berkembang, hal itu disebabkan karena terpengaruh oleh iklim politik di desa atau pergantian Kepala Desa (Kades).

Mengingat, setiap terjadi pergantian pemimpin (Kepala Desa) para pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) pasti ada pergantian, itu lah yang menjadi penyebab utama.

Program kerja yang sudah di rencanakan sebelumnya, tidak terpakai atau terputus dan setelahnya membuatkan program baru, begitu seterusnya.

Demikian dikatakan Alifatul Lailiyah, Tenaga Ahli (TA) Pendamping Pengembangan Ekonomi Desa dan Tenaga Pendamping Profesional  Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (TPP P3MD) Kabupaten Jember.

“Hal itu karena dampak politik lokal Desa, jadi ganti Kepala, ganti kebijakan, ganti Kepala Desa ganti SK, atau kalau Kadesnya tidak sreg dengan pengurus, lalu melakukan perombakan BUMDes,” ujar perempuan yang akrab disapa Alif ini, Jumat (20/8/2021).

Menurutnya, dengan keberadaan itu menjadi persoalan, karena dapat menghambat perkembangan BUMDes itu sendiri, sehingga optimalisasi usaha Desa tersebut sulit dicapai.

“Sehingga itu harus dipecahkan agar pengurus BUMDes bisa bekerja sesuai dengan SK yang telah ditentukan, ini yang menjadi tantangan eksternal BUMDes hari ini,” terang Alif.

Sementara, tantangan BUMDes secara internal sendiri kata Alif, masih belum memiliki kemandirian ekonomi, sehingga hal tersebut membuat badan usaha ini, kurang memberikan kontribusi terhadap Desa.

“Kalau BUMDes nya, belum memberikan pemasukan dan yang bekerja tidak dibayar, jadinya juga males, ya itu kan manusiawi, mereka punya anak istri, jadi  ada kebutuhan dan kegiatan ekonomi lainnya.” Pungkasnya. (Awi/Yud)

Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA

Temukan Berita Terbaru: Google News

Berita Serupa
Exit mobile version