
JEMBER, Pelitaonline.co – Iswahyudi selaku Kontraktor Wastafel yang pekerjaanya tidak dibayar (di hutang) oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, sejak Tahun 2020 merasa kesal.
Koordinator Aksi ini di Depan Pendopo, menilai para pejabat Pemkab Jember dan Bupatinya, berargumentasi buruk. Sebab tidak dilengkapi data dan analisis.
“Seandainya Debat sama Rocky Gerung, ini tidak pantas, karena yang di sampaikan hanya argument yang tidak berdasar pada analisis” ujarnya saat demo, Selasa (22/2/2022)
Menurutnya, dalam setiap Hering sebelum Aksi, Bupati Jember Hendy Siswanto, selalu beralasan dasar pekerjaan Wastafel tahun 2020, itu dengan aturan lama, sehingga sekarang tidak berlaku.
“Itulah yang menjadi pembatas, bagi kita, sebenarnya kalau kita analisa, ini tetap kesalahan Pemerintah, Bupati Hendy, cuma beralibi, tanpa ada analisa yang ada,” terang Iswahyudi.
Mengingat, pekerjaan Wastafel ini secara adminstrasi berada diantara dua Rezim Bupati lama dan baru. Sehingga disaat pencairan Dana proyek sekarang, semakin tidak jelas.
“Jadinya grambyang seperti ini, seharusnya jika ini menjadi kasus, mohon dibuka semua, kalau gini kami yang dirugikan,” terangnya
Tentunya kondisi seperti ini, kata Iswahyudi, sama halnya Pemkab Jember telah membunuh karakter Kontraktor kecil dan bahkan juga tidak menutup kemungkinan melakukan pembodohan terhadap masyarakat.
“Termasuk juga pengusaha besar yang jadi korban , karena mungkin tidak sesuai antara pekerjaan, dan nominalnya,” Tandasnya. (Awi/Yud)
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News