
Berita Terkini – Saham UNVR, kode saham PT Unilever Indonesia Tbk, selalu menarik perhatian investor di pasar modal Indonesia. Perusahaan raksasa di sektor barang konsumen ini dikenal dengan merek-merek kuat seperti Rinso, Lifebuoy, dan Pepsodent.
Namun, beberapa tahun terakhir, saham UNVR menghadapi tantangan besar, mulai dari penurunan laba hingga tekanan pasar. Di awal 2025, ada tanda-tanda kebangkitan. Apa yang membuat saham UNVR layak dilirik lagi? Artikel ini akan mengupas kinerja terbaru, tren terkini, dan peluang investasi dengan gaya informatif dan santai.
PT Unilever Indonesia sudah beroperasi selama 91 tahun di Indonesia, menawarkan 40 merek produk kebutuhan rumah tangga dan perawatan pribadi. Namun, saham UNVR sempat terpuruk. Pada 2021, harganya anjlok 43,27% sejak awal tahun karena pandemi dan perubahan pola konsumsi masyarakat. Barang rumah tangga dan perawatan pribadi kurang diprioritaskan dibandingkan makanan segar.
Di kuartal pertama 2025, saham UNVR menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Laba bersih mencapai Rp1,24 triliun, naik 245% dari kuartal sebelumnya meski turun 15% dibandingkan tahun lalu. Efisiensi biaya menjadi kunci, meskipun pendapatan masih lemah, turun 9% year-on-year. Pangsa pasar Unilever juga meningkat, dengan volume penjualan 28,3% dan nilai penjualan 34,7% per Desember 2024.
Apa yang membuat saham UNVR mulai bangkit? Berikut beberapa faktor utama:
Namun, tantangan masih ada. Pendapatan yang lemah dan biaya transformasi bisa membebani kinerja jangka pendek. Analis dari RHB Sekuritas, Vanessa Karmajaya, menyatakan bahwa pertumbuhan jangka panjang tetap penuh tantangan.
Sektor barang konsumen, tempat saham UNVR bermain, dipengaruhi oleh tren makro dan mikro. Daya beli masyarakat Indonesia masih fluktuatif akibat inflasi dan suku bunga. Namun, ada beberapa tren yang mendukung saham UNVR:
Di sisi lain, persaingan di sektor ini ketat. Merek lokal dan internasional terus menekan pangsa pasar Unilever. Selain itu, perubahan preferensi konsumen ke e-commerce bisa mengurangi penjualan di kanal tradisional.
Meski menunjukkan tanda-tanda positif, UNVR bukan tanpa risiko. Investor perlu mempertimbangkan beberapa hal:
Analis menyarankan pendekatan jangka panjang untuk UNVR. “Jangan harapkan kenaikan cepat dalam 6 bulan,” kata Nico dari Korea Investment & Sekuritas.
Meski penuh tantangan, UNVR punya daya tarik tersendiri. Fundamental perusahaan tetap kuat, dengan arus kas operasional positif dan liabilitas yang menurun drastis. Di 2024, utang berbunga Unilever tinggal Rp740 juta, bisa dilunasi kapan saja dengan kas yang ada. Selain itu, dividen yield tinggi menjadi magnet bagi investor konservatif.
Bagi investor jangka pendek, UNVR menawarkan peluang tactical trade. Kinerja Q1 2025 yang melebihi ekspektasi memicu kenaikan harga saham, seperti yang dicatat oleh analis di X. Namun, untuk investor jangka panjang, UNVR cocok untuk strategi value investing. Dengan harga yang sempat undervalued, saham ini bisa jadi “permata” jika transformasi Unilever berhasil.
Jika Anda tertarik berinvestasi di saham UNVR, berikut beberapa tips:
Saham UNVR sedang berada di persimpangan. Di satu sisi, transformasi internal dan efisiensi biaya menunjukkan potensi kebangkitan. Di sisi lain, tantangan seperti pendapatan lemah dan persaingan ketat masih membayangi.
Dengan laba bersih Q1 2025 yang melampaui ekspektasi dan rencana dividen 100%, UNVR menawarkan peluang menarik, terutama untuk investor jangka panjang. Namun, investor perlu waspada terhadap risiko makro dan internal perusahaan.
Bagi yang ingin masuk, timing dan strategi yang tepat sangat penting. Pantau terus perkembangan Unilever Indonesia melalui laporan keuangan dan berita pasar. Apakah saham UNVR akan kembali bersinar seperti masa jayanya? Waktu yang akan menjawab.
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News